MOSKWA. Berkonflik dengan Turki harus dibayar mahal oleh Rusia. Lelang obligasi jangka pendek Pemerintah Rusia menuju ke hasil terburuk dalam delapan bulan terakhir ini. Investor menawar di bawah 40% dari 10 miliar rubel (US$ 152 juta) obligasi yang diterbitkan. Investor menahan diri dari obligasi Rusia karena khawatir bentrokan dengan Turki kian melebar. Target Pemerintah Rusia menjual surat utang senilai 1 triliun rubel pun akan sulit tercapai. Padahal, pemerintahan Vladimir Putin membutuhkan dana untuk mengecilkan defisit anggaran. "Jika ada eskalasi serius antara Turki dan Rusia, investor asing kemungkinan akan menjadi lebih berhati-hati dalam menempatkan dananya," ungkap Simon Quijano Evans, Chief Emerging Market Strategist Commerzbank AG seperti dikutip Bloomberg.
Dampak Turki, lelang obligasi Rusia sepi
MOSKWA. Berkonflik dengan Turki harus dibayar mahal oleh Rusia. Lelang obligasi jangka pendek Pemerintah Rusia menuju ke hasil terburuk dalam delapan bulan terakhir ini. Investor menawar di bawah 40% dari 10 miliar rubel (US$ 152 juta) obligasi yang diterbitkan. Investor menahan diri dari obligasi Rusia karena khawatir bentrokan dengan Turki kian melebar. Target Pemerintah Rusia menjual surat utang senilai 1 triliun rubel pun akan sulit tercapai. Padahal, pemerintahan Vladimir Putin membutuhkan dana untuk mengecilkan defisit anggaran. "Jika ada eskalasi serius antara Turki dan Rusia, investor asing kemungkinan akan menjadi lebih berhati-hati dalam menempatkan dananya," ungkap Simon Quijano Evans, Chief Emerging Market Strategist Commerzbank AG seperti dikutip Bloomberg.