Dampak virus corona, Ekonom Mandiri pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga 0,3%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek dari pandemi virus corona mulai melebar. Bahkan, The Federal Reserve sudah memangkas suku bunga acuan menjadi 0%-0,25% pada pertemuan darurat pada Minggu (15/3) waktu setempat.

Ini merupakan pemotongan suku bunga tunggal terbesar sejak krisis ekonomi global di 2008 lalu. Selain itu, The Fed juga menerapakan program pembelian obligasi pemerintah sekurang-kurangnya US$ 700 miliar.

Ini dilakukan untuk membatasi kejatuhan ekonomi dan keuangan dari pandemi virus corona.

Melihat perkembangan terbaru ini, Mandiri Office of Chief Economist (OCE) melihat bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2020 bisa melambat 0,1%-0,3% dari perkiraan awal 5,14%. Perkiraan tersebut merupakan skenario baseline dari Mandiri OCE dengan asumsi bahwa pandemi Covid-19 berlangsung selama tiga bulan.

Baca Juga: Pergerakan bursa saham global tertekan wabah virus corona

Bersamaan dengan sikap moneter The Fed yang lebih dovish dan inflasi CPI Indonesia yang stabil, maka ada ruang bagi Bank Indonesia untuk melanjutkan bauran kebijakan akomodatif ke depannya. 

"Kami melihat bahwa masih ada ruang, namun terbatas bagi BI untuk memotong suku bunga pada semester I-2020," kata Mandiri OCE dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (16/3).

Lebih lanjut, Mandiri OCE juga memprediksi Covid-19 akan memiliki efek buruk pada neraca perdagangan dan aliran modal. "Kami memperkirakan CAD pada 2020 melebar ke 2,88% dari PDB," tulisnya. Asal tahu saja, posisi current account deficit (CAD) pada 2019 lalu di level 2,72% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari