KONTAN.CO.ID - Virus Corona atau 2019-nCov telah menyebar ke lebih dari 25 negara di dunia dan menginfeksi banyak orang di seluruh dunia dan menyebabkan ribuan orang meninggal dunia. World Health Organization (WHO) sebagai organisasi kesehatan dunia menyatakan kondisi darurat terkait dari virus Corona ini. Munculnya virus Corona ini memang membuat seluruh aspek dalam negeri tirai bambu itu lumpuh total, terutama di kota Wuhan. Aspek seperti perekonomian di negeri tersebut juga ikut terganggu. Namun, nyatanya efek dari virus Corona ini tidak hanya dirasakan oleh negara-negara yang terjangkiti virus Corona, tapi juga secara global. Menekan Risiko Investasi dalam Ketidakpastian
Seperti yang sudah dibahas sedikit di atas bahwa virus Corona tidak hanya menyebabkan orang kesulitan bernapas, demam tinggi, sesak nafas hingga akhirnya menyebabkan kematian. Namun, virus ini juga membuat banyak investor asing akhirnya melepas sahamnya. Ya, mereka melakukan hal tersebut karena mereka panik melihat performa dari pasar modal di luar negeri yang mengalami penurunan yang cukup drastis. Penyebabnya adalah karena adanya sentimen negatif terhadap timbulnya virus Corona hingga akhirnya banyak investor yang mempertimbangkan untuk tidak mempertahankan sahamnya. Hal ini terbilang wajar karena efek ekonomi makro dari virus Corona ini yang membuat ketidakpastian hingga menyebabkan kerugian pada beberapa instrumen investasi. Karena itu, banyak dari para investor ini yang memutar otak untuk mulai mencari opsi investasi yang optimal dalam keadaan yang tidak pasti ini. Jadi, jika keadaan semakin memburuk, mereka bisa menghindari risiko yang lebih besar. Hal pertama yang dapat kamu lakukan sebagai investor adalah diversifikasi pada investasi. Dengan melakukan diversifikasi investasi, kamu dapat menghindari atau menekan risiko dari investasi yang kamu lakukan. Baik itu karena faktor eksternal maupun internal. Contoh, jika kamu melakukan diversifikasi pada berbagai instrumen investasi seperti investasi saham, emas, properti, dan reksa dana. Ketika muncul faktor eksternal seperti virus Corona ini dan salah satu instrumen investasi terkena dampaknya, maka kamu masih memiliki aset di beberapa instrumen investasi lainnya yang belum terkena dampaknya. Memperhatikan tingkat likuiditas adalah salah satu hal lain yang dapat kamu lakukan untuk mencegah dampak perekonomian dari wabah virus Corona. Dengan memilih instrumen investasi dengan tingkat likuiditas baik, kamu dapat mencairkan aset kamu sewaktu-waktu terjadi musibah. Salah satu bentuk investasi dengan tingkat likuiditas baik adalah instrumen investasi jangka pendek. Melalui instrumen investasi jangka pendek, aset yang kamu kembangkan dapat kamu rasakan hasilnya dan cairkan waktu relatif singkat. Mencari Alternatif Investasi Jangka Pendek Dengan menerapkan kedua hal di atas, yaitu melakukan diversifikasi dan mencari instrumen investasi dengan tingkat likuiditas baik, kamu dapat meminimalisir dampak serta risiko yang dapat merugikan pengembangan danamu. Jika kamu sudah melakukan investasi di berbagai instrumen investasi seperti saham, properti, emas, maupun reksa dana, tidak ada salahnya untuk terus melakukan diversifikasi lagi dengan menyebarkan asetmu di instrumen lainnya, khususnya di instrumen investasi jangka pendek. Salah satu cara mengembangkan dana yang memiliki jangka waktu pendek adalah Peer-to-Peer (P2P) Lending. Melalui pendanaan P2P Lending, kamu bisa mendapatkan imbal hasil relatif lebih tinggi dengan tenor 1-12 bulan saja. Return dari pendanaan P2P Lending dapat kamu rasakan dalam waktu relatif singkat, sehingga kamu tidak perlu merasa khawatir akan keadaan asetmu. Pendanaan P2P Lending Aman di Akseleran