KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman wabah virus corona (Covid-19) masih membayangi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri. Tidak tanggung-tanggung, dampak sistemik yang ditimbulkan oleh virus yang kini telah berkembang menjadi pandemi tersebut bisa berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) apabila tidak segera ditindaklanjuti. Ancaman risiko PHK dipicu oleh menurunnya pasar pakaian jadi maupun produk tekstil jadi lainnya di dalam negeri. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa mengatakan terdapat indikasi penurunan daya serap pasar lokal terhadap produk tekstil dalam negeri. Hal ini tercermin dari mulai tidak beroperasinya penjual di pasar tradisional seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang. Baca Juga: Ekspor industri manufaktur meningkat 10,93% di dua bulan pertama tahun ini
Dampak wabah virus corona, pelaku industri tekstil minta stimulus dari pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman wabah virus corona (Covid-19) masih membayangi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri. Tidak tanggung-tanggung, dampak sistemik yang ditimbulkan oleh virus yang kini telah berkembang menjadi pandemi tersebut bisa berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) apabila tidak segera ditindaklanjuti. Ancaman risiko PHK dipicu oleh menurunnya pasar pakaian jadi maupun produk tekstil jadi lainnya di dalam negeri. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa mengatakan terdapat indikasi penurunan daya serap pasar lokal terhadap produk tekstil dalam negeri. Hal ini tercermin dari mulai tidak beroperasinya penjual di pasar tradisional seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang. Baca Juga: Ekspor industri manufaktur meningkat 10,93% di dua bulan pertama tahun ini