JAKARTA. Perum Damri fokus mengembangkan bisnis angkutan menuju bandara dan pelabuhan. Manajemen Dampri menargetkan tahun ini akan membuka jaringan baru di 11 bandara, dan beberapa pelabuhan yang ada di Sulawesi dan Papua. Adapun beberapa bandara yang akan digarap adalah Bandara Achmad Yani, Semarang; Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang; Bandara Sultan Aji Mahmud Sulaiman, Balikpapan; Bandara Ngurah Rai, Bali; Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin; Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya; Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu; Bandara Rencani, Manokwari; Bandara Halueleo, Kendari dan Bandara Mutiara di Palu. "Di bandara-bandara itu selama ini cuma ada taksi, angkutan umum tidak boleh masuk," papar Sarmadi Usman, Direktur Usaha Perum Damri kepada KONTAN, Kamis (15/1). Di bandara -bandara itu, rencananya Damri akan mengoperasikan 25 bus dari Kementerian Perhubungan dan menambah beberapa bus internal perusahaan. Sarmadi memperkirakan untuk bisa beroperasi di 11 bandara, khusus di bandara komersial membutuhkan sekitar 10 bus, sedangkan bandara perintis sebanyak satu hingga tiga bus.
Damri fokus menggarap bus transportasi bandara
JAKARTA. Perum Damri fokus mengembangkan bisnis angkutan menuju bandara dan pelabuhan. Manajemen Dampri menargetkan tahun ini akan membuka jaringan baru di 11 bandara, dan beberapa pelabuhan yang ada di Sulawesi dan Papua. Adapun beberapa bandara yang akan digarap adalah Bandara Achmad Yani, Semarang; Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang; Bandara Sultan Aji Mahmud Sulaiman, Balikpapan; Bandara Ngurah Rai, Bali; Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin; Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya; Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu; Bandara Rencani, Manokwari; Bandara Halueleo, Kendari dan Bandara Mutiara di Palu. "Di bandara-bandara itu selama ini cuma ada taksi, angkutan umum tidak boleh masuk," papar Sarmadi Usman, Direktur Usaha Perum Damri kepada KONTAN, Kamis (15/1). Di bandara -bandara itu, rencananya Damri akan mengoperasikan 25 bus dari Kementerian Perhubungan dan menambah beberapa bus internal perusahaan. Sarmadi memperkirakan untuk bisa beroperasi di 11 bandara, khusus di bandara komersial membutuhkan sekitar 10 bus, sedangkan bandara perintis sebanyak satu hingga tiga bus.