JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Damri tengah mengevaluasi kemungkinan untuk menutup layanan bus Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta menuju Kebumen, Jawa Tengah.Menurut Direktur Komersial Damri Bagus Wisanggeni, sejak perusahaannya meluncurkan layanan bus bandara Adi Sucipto pada 19 Desember 2009, keterisian bus medium berkapasitas 55 orang penumpang itu paling hanya terisi 5 orang penumpang menuju Kebumen."Bus bandara Adi Sucipto yang paling bagus trayeknya dari dan menuju Magelang. Untuk Bandara-Magelang, bisa 55 orang penumpangnya; sementara ke Kebumen hanya 5 orang," kata Bagus, Kamis (12/8).Karena itulah Damri akan mengevaluasi rute Bandara-Kebumen tersebut. Jika memang dianggap tidak lagi menguntungkan, kemungkinan Damri hanya akan melayani bus bandara Adi Sucipto menuju Magelang dan Purworejo.Damri meluncurkan 10 bus AC untuk melayani Magelang, Kebumen dan Purworejo sejak 19 Desember 2009. Rute Bandara-Magelang dikenakan tarif Rp 35.000 per orang, Bandara-Kebumen Rp 55.000 per orang, dan Bandara-Purworejo Rp 35.000.Selain Jogjakarta, saat ini Perum yang dikomandani Twidjara Adji itu sudah memiliki layanan bus di sejumlah bandara di Indonesia. Yaitu di Jakarta, Surabaya, Palembang, Jambi, Banda Aceh, Makassar, Padang, Batam, Pangkal Pinang, dan terakhir di Ambon."Berikutnya kami menyiapkan 10 bus medium AC untuk melayani Bandara Internasional Lombok. Rutenya ada tiga, dua diantaranya Bandara-Mataram dan Bandara-Senggigi. Begitu Ditjen Perhubungan Udara mengoperasikan bandara pengganti Selaparang itu, maka bus kami langsung beroperasi," kata Bagus.Untuk mengoperasikan layanan barunya di Lombok, Damri harus mengeluarkan uang minimal Rp 5,5 miliar lantaran biaya untuk mengadakan satu unit bus itu Rp 550 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Damri kemungkinan tutup layanan bus Bandara-Kebumen
JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Damri tengah mengevaluasi kemungkinan untuk menutup layanan bus Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta menuju Kebumen, Jawa Tengah.Menurut Direktur Komersial Damri Bagus Wisanggeni, sejak perusahaannya meluncurkan layanan bus bandara Adi Sucipto pada 19 Desember 2009, keterisian bus medium berkapasitas 55 orang penumpang itu paling hanya terisi 5 orang penumpang menuju Kebumen."Bus bandara Adi Sucipto yang paling bagus trayeknya dari dan menuju Magelang. Untuk Bandara-Magelang, bisa 55 orang penumpangnya; sementara ke Kebumen hanya 5 orang," kata Bagus, Kamis (12/8).Karena itulah Damri akan mengevaluasi rute Bandara-Kebumen tersebut. Jika memang dianggap tidak lagi menguntungkan, kemungkinan Damri hanya akan melayani bus bandara Adi Sucipto menuju Magelang dan Purworejo.Damri meluncurkan 10 bus AC untuk melayani Magelang, Kebumen dan Purworejo sejak 19 Desember 2009. Rute Bandara-Magelang dikenakan tarif Rp 35.000 per orang, Bandara-Kebumen Rp 55.000 per orang, dan Bandara-Purworejo Rp 35.000.Selain Jogjakarta, saat ini Perum yang dikomandani Twidjara Adji itu sudah memiliki layanan bus di sejumlah bandara di Indonesia. Yaitu di Jakarta, Surabaya, Palembang, Jambi, Banda Aceh, Makassar, Padang, Batam, Pangkal Pinang, dan terakhir di Ambon."Berikutnya kami menyiapkan 10 bus medium AC untuk melayani Bandara Internasional Lombok. Rutenya ada tiga, dua diantaranya Bandara-Mataram dan Bandara-Senggigi. Begitu Ditjen Perhubungan Udara mengoperasikan bandara pengganti Selaparang itu, maka bus kami langsung beroperasi," kata Bagus.Untuk mengoperasikan layanan barunya di Lombok, Damri harus mengeluarkan uang minimal Rp 5,5 miliar lantaran biaya untuk mengadakan satu unit bus itu Rp 550 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News