JAKARTA. Akhir Mei 2013, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di level 5.068,63, menjauhi rekor tertingginya di posisi 5.214,98 yang terjadi 20 Mei 2013. Dari sisi aliran dana asing, selama Mei, penjualan bersih (net sell) asing di pasar reguler senilai Rp 7,79 triliun. Sebaliknya, dana investor lokal yang masuk ke bursa saham makin besar. Masuknya investor domestik cukup ampuh menahan IHSG jatuh lebih dalam lagi. Analis First Asia Capital David Sutyanto menuliskan dalam risetnya (2/6), sentimen negatif bursa selama Mei berasal dari ekspektasi inflasi yang terlampau tinggi dan wacana pembatasan impor batubara oleh pemerintah China. "Tingginya asumsi inflasi dalam APBN memicu kekhawatiran jika hal itu akan mengakibatkan kenaikan suku bunga," tulis David.
Dana asing cabut, investor lokal masuk
JAKARTA. Akhir Mei 2013, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di level 5.068,63, menjauhi rekor tertingginya di posisi 5.214,98 yang terjadi 20 Mei 2013. Dari sisi aliran dana asing, selama Mei, penjualan bersih (net sell) asing di pasar reguler senilai Rp 7,79 triliun. Sebaliknya, dana investor lokal yang masuk ke bursa saham makin besar. Masuknya investor domestik cukup ampuh menahan IHSG jatuh lebih dalam lagi. Analis First Asia Capital David Sutyanto menuliskan dalam risetnya (2/6), sentimen negatif bursa selama Mei berasal dari ekspektasi inflasi yang terlampau tinggi dan wacana pembatasan impor batubara oleh pemerintah China. "Tingginya asumsi inflasi dalam APBN memicu kekhawatiran jika hal itu akan mengakibatkan kenaikan suku bunga," tulis David.