KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) kembali berkurang. Pada 7 Maret 2023, posisi asing di pasar SBN tersisa Rp 799,46 triliun dengan porsi 14,67% dari total SBN yang dapat diperdagangkan. Angka ini turun dari akhir Februari 2023 yang masih sebesar Rp 804 triliun atau setara dengan 14,79% dari total. Analis Fixed Income Sucorinvest Asset Management Alvaro Ihsan mengatakan, penurunan kepemilikan asing di pasar SBN seiring dengan kondisi pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang masih kuat serta inflasi yang sedikit di luar ekspektasi. Inflasi AS pada Januari 2023 mencapai 6,4% secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 6,2%. Selain itu, bank sentral AS The Fed juga berpotensi untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya. "Dalam jangka pendek, kepemilikan asing masih berpotensi menurun meskipun dampaknya tidak terlalu signifikan karena persentase kepemilikan asing di SBN sudah tidak sebesar beberapa tahun sebelumnya," kata Alvaro saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/3).
Dana Asing di Pasar SBN Berkurang, Kebijakan Moneter AS Jadi Alasan Utama
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) kembali berkurang. Pada 7 Maret 2023, posisi asing di pasar SBN tersisa Rp 799,46 triliun dengan porsi 14,67% dari total SBN yang dapat diperdagangkan. Angka ini turun dari akhir Februari 2023 yang masih sebesar Rp 804 triliun atau setara dengan 14,79% dari total. Analis Fixed Income Sucorinvest Asset Management Alvaro Ihsan mengatakan, penurunan kepemilikan asing di pasar SBN seiring dengan kondisi pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang masih kuat serta inflasi yang sedikit di luar ekspektasi. Inflasi AS pada Januari 2023 mencapai 6,4% secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 6,2%. Selain itu, bank sentral AS The Fed juga berpotensi untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya. "Dalam jangka pendek, kepemilikan asing masih berpotensi menurun meskipun dampaknya tidak terlalu signifikan karena persentase kepemilikan asing di SBN sudah tidak sebesar beberapa tahun sebelumnya," kata Alvaro saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/3).