Dana Asing di Pasar SBN Hengkang ke Pasar Saham Sejak Awal Tahun 2024



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dana asing hengkang dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sejak awal tahun 2024. Sedikit banyak dana tersebut mengalir ke pasar saham Indonesia.

Chief Dealer Fixed Income & Derivatives Bank Negara Indonesia (BNI) Fudji Rahardjo mengamati, dana asing cabut dari pasar SBN disebabkan oleh tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi. Ditambah lagi, beberapa pejabat The Fed masih mengisyaratkan suku bunga bertahan di level tinggi hingga beberapa bulan ke depan atau paling tidak sampai akhir semester pertama tahun 2024.

"Rilis data ekonomi Amerika yang masih positif membuat tingkat inflasi belum juga mendingin, sehingga the Fed masih akan mempertahankan suku bunga di level tertingginya," ujar Fudji kepada Kontan.co.id, Senin (18/3).


Di samping itu, Fudji mencermati, adanya aliran dana keluar (net capital outflow) yang terjadi pada pasar SBN sedikit banyak dipengaruhi oleh tren penguatan dolar AS terhadap Rupiah. Nilai tukar rupiah terpantau melemah sekitar 1,88% dari awal tahun (YtD) yang ditutup pada posisi Rp15.690 per dolar AS, Senin (18/3).

Baca Juga: Outflow Asing di Pasar Surat Utang Capai Rp 23,34 Triliun dari Awal Tahun 2024

Walaupun demikian, Fudji melihat, kemungkinan besar aliran dana asing yang keluar dari pasar surat utang mengalir ke pasar saham Indonesia. Sehingga, dana asing tidak serta merta keluar dari pasar modal Indonesia.

"Investor asing tertarik memindahkan dananya ke pasar saham karena saat ini tengah mengalami musim pembagian dividen pada kuartal I-2024. Disisi lain, menariknya pasar saham juga di dorong oleh stabilnya perpolitikan dalam negeri," ujar dia.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), dari awal tahun hingga 14 Maret 2024, investor asing jual neto Rp 23,34 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 19,68 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 23,84 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Baca Juga: Inflasi Tahun Ini Diperkirakan Naik Hingga 4,2%, Begini Dampaknya ke APBN

Adapun jika dicermati transaksi selama pekan lalu pada 13-14 Maret 2024, dana dari investor asing tercatat beli neto di pasar SBN sebesar Rp 12,44 triliun. Di pasar saham, dana asing masuk sebanyak Rp 8,91 triliun. Sedangkan dana asing masuk ke instrumen SRBI sebesar Rp 0,37 triliun.

Fudji menilai wajar adanya pembelian asing di SBN selama pekan lalu. Hal itu mengingat pekan lalu tren harga SBN memang masih menurun, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk pembelian.

Ke depannya, BNI memandang bahwa yield SBN tenor 10 tahun sebagai acuan akan berada di rentang 6,3% - 6,5% pada akhir tahun 2024. Proyeksi ini berkaitan dengan suku bunga yang berpotensi dipangkas pada semester kedua 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati