Dana asing masih mengalir ke surat utang negara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya yield surat utang negara (SUN) Indonesia bertenor 10 tahun yang mencapai 7,22%, membuat asing kian menggemari pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, investor asing melakukan aksi beli bersih secara akumulatif di pasar SBN sebesar Rp 19,70 triliun pada bulan September. Alhasil, kepemilikan asing di SBN pada bulan lalu bertambah menjadi Rp 1.029,39 triliun. 

Tren asing yang masuk ke SBN juga terus terjadi di pekan pertama Oktober ini. Buktinya dalam empat hari pertama di bulan Oktober, nilai kepemilikan asing di pasar SBN berada di level Rp 1.030,78 triliun. Porsi kepemilikan asing di pasar SBN saat ini mencapai 38,65%. 

Baca Juga: Unitlink campuran raih imbal hasil positif 4,12% pada September 2019

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan, faktor utama asing menggemari pasar SBN adalah yield Indonesia yang menarik dan masih tinggi. "Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) hingga imbal hasil (yield) obligasi RI masih tertinggi di Asia," ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id pada Senin (7/10).

Jika dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN, Indonesia memang masih tertinggi. Berdasarkan data Bloomberg, yield Singapura 1,64%; Malaysia 3,28%; Filipina 4,2%; sedangkan yield Indonesia 7,22% untuk surat utang bertenor 10 tahun. 

Menurut Ramdhan, asing akan mencari yield yang menarik dengan tolok ukur tingginya persentase yield tersebut, serta historisnya. Ia menilai Indonesia mempunyai historis bagus dan terbukti dari pembayaran kupon yang tidak terlambat.

Editor: Wahyu T.Rahmawati