Dana asing membanjir, harga SBN terangkat



JAKARTA. Dana asing di surat berharga negara (SBN) bertambah. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang mencatat, dana asing yang masuk sepanjang April mencapai Rp 5,44 triliun menjadi Rp 286,19 triliun pada 12 April 2013.

Analis obligasi Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, kondisi makro dalam negeri mendorong masuknya asing ke pasar obligasi pemerintah. Posisi defisit dan utang pemerintah juga masih terjaga sehingga risiko relatif rendah.

Faktor lain, yield obligasi pemerintah yang lebih tinggi dibanding negara lain serta peringkat Indonesia di investment grade membuat obligasi pemerintah masih menarik di mata asing. "Di sisi lain, posisi likuiditas global yang besar karena didorong stimulus moneter negara-negara maju, mengakibatkan dana lari ke Indonesia," kata dia, kemarin.


Head of Fixed Income BCA Sekuritas, Herdi Ranu Wibowo bilang, faktor eksternal menjadi salah satu pendorong asing masuk ke pasar obligasi Indonesia. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat menjadi hanya 1,7% dari 2% tahun ini, diperkirakan akan memicu bank sentral mempertahankan kebijakan suku bunga rendah.

Jepang juga masih melonggarkan likuiditas untuk memacu pertumbuhan. "Suku bunga rendah masih akan berlangsung satu hingga dua tahun ke depan. Kebijakan suku bunga rendah di beberapa negara tersebut sangat menguntungkan emerging market seperti Indonesia yang mengalami inflow," tutur Herdi.

Kenaikan kepemilikan asing ikut mendorong harga SBN. Harga SBN acuan seri FR 0066 bertenor lima tahun, misalnya, naik ke level 101.000 pada 18 April, dibandingkan posisi pekan sebelumnya 100.770. "Walau dibayang inflasi, ekonomi Indonesia cukup kuat," kata Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati