Dana Asing Terus Mengalir ke Bursa Saham Indonesia, Ini Dampaknya ke IHSG



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejak awal tahun, dana asing masih mengalir positif di bursa saham Indonesia. Sepanjang tahun 2022, dana asing juga diperkirakan masih akan masuk ke Indonesia.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan dana asing masih akan kembali masuk ke Indonesia tahun ini, mengingat sejak masuk masa pandemi dan terjadi pemulihan ekonomi, Indonesia diuntungkan dengan naiknya harga komoditas ekspor seperti CPO, batubara dan sebagainya.

Hal itu memberi dampak positif pada neraca perdagangan maupun terhadap emiten yang terkait.


Baca Juga: Asing Masih Catat Net Buy Rp 83 Miliar Saat IHSG Merosot, Ini Saham yang Diborong

"Di sisi lain angka inflasi tahunan yang terkendali menandakan fase pemulihan ekonomi yang stabil sehingga diharapkan investor asing pun masih menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasinya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (17/1).

Selain itu, semakin banyaknya emiten yang berkembang ke arah digitalisasi dalam rangka efisiensi memberi ekspektasi tersendiri di kalangan investor tentang prospek bisnis di Indonesia ke depannya.

Menurutnya, sejauh ini kebijakan pemerintah yang mengakomodir pelaku usaha dalam bertahan melewati masa pemulihan ekonomi memberikan peran penting dalam memberi daya tarik bagi asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Baca Juga: Ini Manajer Investasi dengan Dana Kelolaan Terbesar pada Tahun 2021

Nah, Ivan juga menilai masuknya dana asing dapat berkontribusi dalam mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk dapat melewati angka resisten di 6.754 guna mencetak rekor tertinggi yang baru.

Namun, ia menegaskan masih adanya ketidakpastian situasi, terutama terkait langkah The Fed dalam menaikkan suku bunga.

"Sejauh ini IHSG masih cenderung bergerak konsolidasi apabila melihat kenaikan yang belakangan kurang agresif tidak seperti pada kuartal IV 2021," jelasnya.

Karenanya, ia juga melihat kebijakan suku bunga The Fed berpotensi menjadi sentimen yang bisa memicu asing menarik dananya. Kemudian, apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 kembali yang berimbas pada penerapan PPKM sehingga memberi dampak di sisi ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli