JAKARTA. Kondisi bursa yang sempat terjun bebas satu pekan lalu ternyata memberikan dampak pada kepemilikan asing di Surat Utang Negara (SUN). Dalam sepekan yang berakhir hingga 10 Oktober lalu, jumlah dana asing yang cabut dari SUN mencapai Rp 5,9 triliun. Sebelumnya, kepemilikan asing di SUN untuk bulan September mencapai Rp 105,49 triliun. Artinya, terdapat penurunan dana investor asing dalam SUN sebesar 0,05%. Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan mengakui, besarnya kepemilikan yang cabut dalam sepekan ini dipengaruhi oleh likuiditas yang sangat seret pada sektor keuangan di pasar regional maupun global. "Mereka saat ini sedang membutuhkan dana kontan," ujarnya ketika dihubungi KONTAN. Selain karena kondisi pasar yang sedang negatif, Rahmat menjelaskan, banyaknya investor asing yang menarik dananya dari instrumen utang negara juga ditengarai oleh panic selling. Asal tahu saja, dari 0,05% investor yang menarik dananya tersebut berasal dari investor jangka pendek.Sekadar catatan, pada 5 September lalu, porsi kepemilikan asing di SUN mencapai 20,01% atau sebesar Rp 108,37 triliun. Namun hingga pertengahan September, porsi asing di SUN menurun menjadi 19,68% saja, setara dengan Rp 106,61 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dana Asing yang Cabut dari SUN Mencapai Rp 5,9 Triliun
JAKARTA. Kondisi bursa yang sempat terjun bebas satu pekan lalu ternyata memberikan dampak pada kepemilikan asing di Surat Utang Negara (SUN). Dalam sepekan yang berakhir hingga 10 Oktober lalu, jumlah dana asing yang cabut dari SUN mencapai Rp 5,9 triliun. Sebelumnya, kepemilikan asing di SUN untuk bulan September mencapai Rp 105,49 triliun. Artinya, terdapat penurunan dana investor asing dalam SUN sebesar 0,05%. Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan mengakui, besarnya kepemilikan yang cabut dalam sepekan ini dipengaruhi oleh likuiditas yang sangat seret pada sektor keuangan di pasar regional maupun global. "Mereka saat ini sedang membutuhkan dana kontan," ujarnya ketika dihubungi KONTAN. Selain karena kondisi pasar yang sedang negatif, Rahmat menjelaskan, banyaknya investor asing yang menarik dananya dari instrumen utang negara juga ditengarai oleh panic selling. Asal tahu saja, dari 0,05% investor yang menarik dananya tersebut berasal dari investor jangka pendek.Sekadar catatan, pada 5 September lalu, porsi kepemilikan asing di SUN mencapai 20,01% atau sebesar Rp 108,37 triliun. Namun hingga pertengahan September, porsi asing di SUN menurun menjadi 19,68% saja, setara dengan Rp 106,61 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News