JAKARTA. Rencana pembangunan gedung baru nan mewah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Terakhir, Kementerian Pekerjaan Umum mengumumkan hasil evaluasi rencana pembangunan gedung tersebut. Dari yang tadinya senilai Rp 1,1 triliun, biaya pembangunan gedung berkurang menjadi Rp 777 miliar. Karena dananya dikurangi, lantai gedung yang tadinya sebanyak 36 lantai pun dipangkas menjadi 27 lantai. Itu pun rasanya masih terlampau mewah dan biaya sebesar Rp 777 miliar itu pun masih cukup besar. Coba kita sebentar saja berandai-andai. Jika dana pembangunan gedung DPR itu digunakan untuk membeli gerbong kereta api, membeli bus Transjakarta atau bahkan disalurkan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), berapa banyak masyarakat bisa menikmati dana sebesar itu? Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI, harga satu unit bus tunggal Transjakarta itu senilai Rp 1,6 miliar. Artinya, dengan uang Rp 777 miliar itu bisa untuk membeli sebanyak 485.625 unit Transjakarta. Kemudian, jika uang Rp 777 miliar itu digunakan untuk membeli gerbong kereta api yang per unitnya itu harganya mulai dari US$ 50.000 atau Rp 430 juta (Rp 8.600 per dollar AS), itu artinya bisa mendatangkan sekitar 1.806 unit gerbong kereta api.Satu unit rangkaian kereta api untuk tujuan ke luar kota itu memiliki sekitar 10 unit gerbong. Berarti, akan ada sekitar 180 rangkaian kereta baru yang bisa dibeli dengan dana pembangunan gedung DPR ini. Lantas sekarang, kita hitung berapa banyak siswa sekolah yang bisa menikmati dana Rp 777 miliar ini jika disalurkan melalui program BOS yang dijalankan pemerintah saat ini. Di 2011, per siswa untuk jenjang SD mendapatkan dana BOS sebesar Rp 400.000 di tingkat kota per tahun. Hitung punya hitung, dengan uang Rp 777 miliar itu, akan ada sebanyak 1.942.500 siswa SD kurang mampu yang bisa terbantu untuk bisa melanjutkan sekolah.Entahlah, jika pembangunan gedung baru itu benar dilaksanakan, apakah para wakil rakyat itu masih bisa duduk nyaman menduduki kursi empuk serta menikmati semilir angin sejuk dari pendingin ruangan di gedung mewah itu?Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dana bangun gedung DPR Rp 777 M bisa untuk sekolahkan 1,9 juta anak tak mampu!
JAKARTA. Rencana pembangunan gedung baru nan mewah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Terakhir, Kementerian Pekerjaan Umum mengumumkan hasil evaluasi rencana pembangunan gedung tersebut. Dari yang tadinya senilai Rp 1,1 triliun, biaya pembangunan gedung berkurang menjadi Rp 777 miliar. Karena dananya dikurangi, lantai gedung yang tadinya sebanyak 36 lantai pun dipangkas menjadi 27 lantai. Itu pun rasanya masih terlampau mewah dan biaya sebesar Rp 777 miliar itu pun masih cukup besar. Coba kita sebentar saja berandai-andai. Jika dana pembangunan gedung DPR itu digunakan untuk membeli gerbong kereta api, membeli bus Transjakarta atau bahkan disalurkan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), berapa banyak masyarakat bisa menikmati dana sebesar itu? Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI, harga satu unit bus tunggal Transjakarta itu senilai Rp 1,6 miliar. Artinya, dengan uang Rp 777 miliar itu bisa untuk membeli sebanyak 485.625 unit Transjakarta. Kemudian, jika uang Rp 777 miliar itu digunakan untuk membeli gerbong kereta api yang per unitnya itu harganya mulai dari US$ 50.000 atau Rp 430 juta (Rp 8.600 per dollar AS), itu artinya bisa mendatangkan sekitar 1.806 unit gerbong kereta api.Satu unit rangkaian kereta api untuk tujuan ke luar kota itu memiliki sekitar 10 unit gerbong. Berarti, akan ada sekitar 180 rangkaian kereta baru yang bisa dibeli dengan dana pembangunan gedung DPR ini. Lantas sekarang, kita hitung berapa banyak siswa sekolah yang bisa menikmati dana Rp 777 miliar ini jika disalurkan melalui program BOS yang dijalankan pemerintah saat ini. Di 2011, per siswa untuk jenjang SD mendapatkan dana BOS sebesar Rp 400.000 di tingkat kota per tahun. Hitung punya hitung, dengan uang Rp 777 miliar itu, akan ada sebanyak 1.942.500 siswa SD kurang mampu yang bisa terbantu untuk bisa melanjutkan sekolah.Entahlah, jika pembangunan gedung baru itu benar dilaksanakan, apakah para wakil rakyat itu masih bisa duduk nyaman menduduki kursi empuk serta menikmati semilir angin sejuk dari pendingin ruangan di gedung mewah itu?Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News