KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pelemahan harga komoditas masih menjadi momok perusahaan tambang batubara. Hal ini berdampak pada proyeksi target kinerja perusahaan penyedia jasa tambang batubara. Sejumlah emiten jasa tambang pun memasang target konservatif tahun depan. Misalkan, PT Dana Brata Luhur Tbk (
TEBE) yang mengestimasikan volume pengangkutan (barging) batubara tahun depan akan sama dengan tahun ini. Direktur TEBE Hendy Narindra Dewantoro memproyeksi volume angkutan tahun depan ada di angka 9,5 juta ton, sama dengan estimasi tahun ini.
Baca Juga: Dana Brata Luhur (TEBE) Majukan Tanggal Pembayaran Dividen Interim Kedua “TEBE meyakini bahwa harga batubara tahun 2024 masih akan tertekan. Sehingga kami akan menggunakan target pengangkutan konservatif di tahun 2024,”terang Hendy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (21/12). Realisasi angkutan per November 2023 sudah mencapai 8,58 juta metrik ton, dan diperkirakan realisasi tahun ini bisa mencapai 9,3 juta ton hingga 9,5 juta ton. Jika dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 12 juta ton, maka terdapat penurunan volume angkut tahun ini sebesar 20% secara tahunan atau
year-on-year (yoy). Hal ini juga berdampak pada turunnya estimasi pendapatan TEBE tahun depan dan tahun ini. “Tentunya ada revisi (turun),” sambung dia. Sebelumnya, TEBE menargetkan pendapatan tahun ini menembus angka Rp 690 miliar.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham dari Emiten yang Bakal Menebar Dividen Interim Bulan Ini Per akhir kuartal III-2023, TEBE membukukan pendapatan Rp 458,96 miliar. Jumlah ini menurun 12,74% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 525,99 miliar. Dari sisi bottomline, TEBE membukukan laba bersih Rp 171,81 miliar, menurun 23,49% dari realisasi laba per kuartal III-2022 yang mencapai Rp 224,58 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli