JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menggunakan dana segar sebanyak US$ 500 juta dolar dari penerbitan obligasi global untuk memperkuat penyaluran kredit valuta asing (valas) di luar negeri. "Kami ingin memperkuat kinerja cabang di luar negeri yang untuk valasnya banyak meminjam dari kantor pusat. Ke depan biar kantor di luar negeri lebih independen," ujar Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Senin (28/5). Dana dari hasil obligasi global tersebut akan disalurkan ke kantor cabang luar negeri BNI di Singapura, Hong Kong, London, Tokyo, dan New York. Sementara itu, dana yang sudah ditempatkan di cabang luar negeri akan ditarik untuk pembiayaan valas dalam negeri. Sekedar informasi, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sempat menghentikan penyaluran kredit baru untuk kredit valas sejak kuartal ketiga tahun 2011. Namun, tahun ini BNI bakal kembali membuka keran kredit valasnya setelah memperbaiki struktur pendanaan melalui penerbitan obligasi global. Dalam menyalurkan kredit valas, BNI mempertimbangkan beberapa kriteria. Pertama, pendapatan debitur dalam valas. Kedua, sumber pendapatan debitur berasal dari kegiatan ekspor di luar Eropa. Maklum, negara-negara di benua tersebut rawan terhadap potensi krisis ekonomi. "Kami mau jelas dulu sumber pengembaliannya dari mana," ujar Gatot. BNI menerbitkan obligasi global senilai US$ 500 juta di Bursa Efek Singapura pada 27 April 2012. Kendati 6 kali kelebihan permintaan, namun BNI tidak memperbesar nilai penerbitan. Obligasi bertenor lima tahun tersebut sebesar 4,125% danCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dana global bond BNI mengalir ke cabang luar
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menggunakan dana segar sebanyak US$ 500 juta dolar dari penerbitan obligasi global untuk memperkuat penyaluran kredit valuta asing (valas) di luar negeri. "Kami ingin memperkuat kinerja cabang di luar negeri yang untuk valasnya banyak meminjam dari kantor pusat. Ke depan biar kantor di luar negeri lebih independen," ujar Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Senin (28/5). Dana dari hasil obligasi global tersebut akan disalurkan ke kantor cabang luar negeri BNI di Singapura, Hong Kong, London, Tokyo, dan New York. Sementara itu, dana yang sudah ditempatkan di cabang luar negeri akan ditarik untuk pembiayaan valas dalam negeri. Sekedar informasi, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sempat menghentikan penyaluran kredit baru untuk kredit valas sejak kuartal ketiga tahun 2011. Namun, tahun ini BNI bakal kembali membuka keran kredit valasnya setelah memperbaiki struktur pendanaan melalui penerbitan obligasi global. Dalam menyalurkan kredit valas, BNI mempertimbangkan beberapa kriteria. Pertama, pendapatan debitur dalam valas. Kedua, sumber pendapatan debitur berasal dari kegiatan ekspor di luar Eropa. Maklum, negara-negara di benua tersebut rawan terhadap potensi krisis ekonomi. "Kami mau jelas dulu sumber pengembaliannya dari mana," ujar Gatot. BNI menerbitkan obligasi global senilai US$ 500 juta di Bursa Efek Singapura pada 27 April 2012. Kendati 6 kali kelebihan permintaan, namun BNI tidak memperbesar nilai penerbitan. Obligasi bertenor lima tahun tersebut sebesar 4,125% danCek Berita dan Artikel yang lain di Google News