JAKARTA. Besarnya dana haji di Indonesia tak boleh asal kelola. Keputusan penggunaan instrumen dana yang bernilai Rp 95,5 triliun masih terus dikaji. Anggota Pelaksana Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) Â Anggito Abimanyu mengatakan, untuk pengelolaan dana haji memang ada beberapa alternatif. Ia menyebut bisa melalui perbankan, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), emas maupun investasi secara langsung. Anggito bilang, instrumen investasi berupa pembangunan infrastruktur pelayanan haji seperti membangun atau membeli hotel di Arab Saudi juga dimungkinkan. Menurutnya apa pun jenis investasi yang dari sisi ekonomi sangat dimungkinkan. "Kita targetnya investasi itu untuk efisiensi dan rasionalisasi biaya haji," katanya, Kamis (10/8).
Dana haji dimungkinkan untuk membangun hotel
JAKARTA. Besarnya dana haji di Indonesia tak boleh asal kelola. Keputusan penggunaan instrumen dana yang bernilai Rp 95,5 triliun masih terus dikaji. Anggota Pelaksana Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) Â Anggito Abimanyu mengatakan, untuk pengelolaan dana haji memang ada beberapa alternatif. Ia menyebut bisa melalui perbankan, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), emas maupun investasi secara langsung. Anggito bilang, instrumen investasi berupa pembangunan infrastruktur pelayanan haji seperti membangun atau membeli hotel di Arab Saudi juga dimungkinkan. Menurutnya apa pun jenis investasi yang dari sisi ekonomi sangat dimungkinkan. "Kita targetnya investasi itu untuk efisiensi dan rasionalisasi biaya haji," katanya, Kamis (10/8).