BEIJING. Kondisi perekonomian yang tidak menentu di banyak negara, membuat China menjadi incaran para investor untuk menanamkan duitnya. Terbukti, tingkat investasi asing di Negeri Tirai Bambu itu meningkat 39,9%. Kenaikan ini merupakan yang kali pertama dalam sembilan bulan terakhir dibanding tahun sebelumnya. Tingginya investasi asing tersebut dikhawatirkan bisa menambah jumlah dana tunai yang beredar di China sehingga memicu kenaikan inflasi di negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia itu. Dalam situs resminya hari ini, Kementerian Perdagangan China menyebutkan, jumlah dana investasi perusahaan asing atau foreign direct investment (FDI) di China meningkat manjadi US$ 74,4 miliar.Sayangnya, dalam situs tersebut tidak disebutkan berapa jumlah investasi asing pada bulan September kemarin. Namun jika dilihat dari data pada delapan bulan pertama tahun ini, jumlah FDI pada September mencapai US$ 6,64 miliar. Angka tersebut 26,1% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 5,27 miliar.
Dana Investasi Asing di China Naik 39,9%
BEIJING. Kondisi perekonomian yang tidak menentu di banyak negara, membuat China menjadi incaran para investor untuk menanamkan duitnya. Terbukti, tingkat investasi asing di Negeri Tirai Bambu itu meningkat 39,9%. Kenaikan ini merupakan yang kali pertama dalam sembilan bulan terakhir dibanding tahun sebelumnya. Tingginya investasi asing tersebut dikhawatirkan bisa menambah jumlah dana tunai yang beredar di China sehingga memicu kenaikan inflasi di negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia itu. Dalam situs resminya hari ini, Kementerian Perdagangan China menyebutkan, jumlah dana investasi perusahaan asing atau foreign direct investment (FDI) di China meningkat manjadi US$ 74,4 miliar.Sayangnya, dalam situs tersebut tidak disebutkan berapa jumlah investasi asing pada bulan September kemarin. Namun jika dilihat dari data pada delapan bulan pertama tahun ini, jumlah FDI pada September mencapai US$ 6,64 miliar. Angka tersebut 26,1% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 5,27 miliar.