Dana IPO Bank Maspion baru terserap 50%



SURABAYA. PT Bank Maspion Tbk (BMAS) baru memanfaatkan sekitar 50% dana yang mereka himpun saat initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana pada bulan Juli 2013 lalu.  Saat itu, dana yang terhimpun dari IPO adalah sebesar Rp 235 miliar, yang akan dipergunakan untuk ekspansi kredit.

Menurut Direktur Utama BMAS, Herman Halim, sisa dari dana yang dihimpun dari IPO akan dimaksimalkan pada tahun mendatang. Sementara rencana suntikan dana sebesar Rp 1 triliun dari perusahaan induk yang rencananya dikucurkan tahun depan, Herman berharap hal itu tak terlalu cepat dilakukan mengingat masih belum stabilnya kondisi perekonomian.

Apalagi saat ini perseroan cukup selektif dalam mengucurkan kredit mengingat tekanan ekonomi yang cukup tinggi menjelang akhir tahun. Herman juga memprediksikan bahwa di tahun depan perbankan akan dihadapkan pada tantangan sulitnya menjaga likuiditas.


Menurutnya perekonomian 2014 akan semakin terasa sulit mengingat berlangsungnya tahun politik di mana konsentrasi pemerintah akan lebih banyak terfokuskan pada agenda-agenda pemenangan pemilu.

"Kalau kami di Maspion akan selektif dalam pengucuran kredit. Jangan sampai bunga naik, NPL (non performing loan) juga naik," ujar Herman Halim di Surabaya, Senin (9/12).

Hingga akhir triwulan ketiga 2013, Bank Maspion telah menyalurkan kredit senilai Rp 3 triliun, tumbuh dari posisi akhir 2012 yang tercatat sebesar Rp 2,6 triliun. Sementara dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Maskpion telah terhimpun sebanyak Rp 3,2 triliun, tumbuh dibandingkan akhir 2012 yang sebesar Rp 3 triliun.

"Untuk kredit, kami harapkan tahun depan masih bisa tumbuh setidaknya 15%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan