JAKARTA. PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) masih belum memaksimalkan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana yang diperolehnya tahun 2013 lalu.

Peritel elektronik itu masih menyisakan dana sebesar Rp 427,65 miliar, dari perolehan Rp 1,25 triliun. Sisa dana ini diperoleh lantaran perseroan belum memaksimalkan alokasi pengembangan tokonya.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan management ke Bursa Efek Indonesia terlihat dari alokasi pengembangan toko sebesar Rp 933,93 miliar, perusahaan baru membelanjakannya Rp 508,28 miliar.

Padahal dana yang dialokasikan untuk pelunasan pinjaman Rp 150 miliar dan modal kerja sebesar Rp 164,81 miliar sudah habis dibelanjakan.

Beberapa waktu lalu, Made Agus Dwijayanto, Finance and Corporate Affairs Director pernah mengatakan kalau perseroan memang lebih melakukan ekspansi secara terbatas. Penambahan jumlah gerai Electronic City dilakukan dengan lebih selektif di kota yang dinilai potensial.

Menurutnya management juga tengah memperbaiki sistem manajemen pendistribusian barang, supaya bisa lebih hemat.

Hingga kuartal I 2016, jumlah toko keliling perusahaan ini sebanyak 15 gerai dari total 65 gerai. Tak hanya melakukan penambahan, selama periode tersebut juga dilakukan penutupan 4 gerai karena tidak menunjukkan performa yang positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto