JAKARTA. Initial public offering PT Garuda Indonesia (Tbk) memperoleh tanggal efektif pada 10 Februari 2010 silam. Emiten pelat merah ini memperoleh dana segar Rp 3,19 triliun melalui perhelatan tersebut. Mengutip keterangan resmi perusahaan, (13/1), meski sudah hampir dua tahun berselang, hasil emisi tersebut masih tersisa Rp 171,28 miliar. Dengan kata lain, GIAA menyerap Rp 3,01 triliun, atau sekitar 94% dana hasil IPO. Realisasi penggunaan dana IPO itu terbagi menjadi dua. Pertama, digunakan untuk kebutuhan pengembangan armada dengan nilai total Rp 2,55 triliun. Sementara, sisanya Rp 4,12 miliar digunakan untuk belanja modal perusahaan. Saat ini, saham GIAA naik 2 poin ke level Rp 500 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dana IPO Garuda masih tersisa Rp 171,28 miliar
JAKARTA. Initial public offering PT Garuda Indonesia (Tbk) memperoleh tanggal efektif pada 10 Februari 2010 silam. Emiten pelat merah ini memperoleh dana segar Rp 3,19 triliun melalui perhelatan tersebut. Mengutip keterangan resmi perusahaan, (13/1), meski sudah hampir dua tahun berselang, hasil emisi tersebut masih tersisa Rp 171,28 miliar. Dengan kata lain, GIAA menyerap Rp 3,01 triliun, atau sekitar 94% dana hasil IPO. Realisasi penggunaan dana IPO itu terbagi menjadi dua. Pertama, digunakan untuk kebutuhan pengembangan armada dengan nilai total Rp 2,55 triliun. Sementara, sisanya Rp 4,12 miliar digunakan untuk belanja modal perusahaan. Saat ini, saham GIAA naik 2 poin ke level Rp 500 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News