KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memerlukan pendanaan sekitar US$ 100 miliar untuk mempercepat transisi energi dan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, dana Just Energy Transition Partnership (JETP) yang terkumpul saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek transisi energi tersebut. Bahkan, dana JETP yang sebesar US$ 20 miliar hingga saat ini masih belum ada perkembangan. "Menurut saya kebutuhan dana bisa mencapai US$ 100 miliar. Yang satu ini bahkan (JETP) sebesar US$ 20 miliar hingga saat ini belum melihat banyak kemajuannya," ujar Luhut dalam acara Bloomberg CEO Forum at Asean, Rabu (6/9).
Dana JEPT Belum Cukup, RI Butuh Tambahan US$ 80 Miliar untuk Percepat Transisi Energi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memerlukan pendanaan sekitar US$ 100 miliar untuk mempercepat transisi energi dan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, dana Just Energy Transition Partnership (JETP) yang terkumpul saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek transisi energi tersebut. Bahkan, dana JETP yang sebesar US$ 20 miliar hingga saat ini masih belum ada perkembangan. "Menurut saya kebutuhan dana bisa mencapai US$ 100 miliar. Yang satu ini bahkan (JETP) sebesar US$ 20 miliar hingga saat ini belum melihat banyak kemajuannya," ujar Luhut dalam acara Bloomberg CEO Forum at Asean, Rabu (6/9).