Dana kelolaan CPAM bertumbuh 6,69%



JAKARTA. Nasib baik melingkupi PT CIMB Principal Asset Management Indonesia (CPAM). Sampai Februari tahun ini, dana kelolaan CPAM makin gendut. 

CIMB Principal Asset Management mencatat, dana kelolaan yang terkumpul dalam dua bulan pertama tahun ini mencapai Rp 4,06 triliun atau meningkat 6,69% secara year on year (yoy). 

Dari sisi nilai, dana kelolaan reksadana terproteksi (protected funds) berkontribusi paling besar yakni 35,22% dari total dana kelolaan atau sekitar Rp 1,43 triliun. Lalu 32,02% atau Rp 1,31 triliun berasal dari reksadana pendapatan tetap. Sementara, dana kelolaan reksadana saham (equity funds) terkumpul sebanyak Rp 694,5 miliar. 


Untuk dana kelolaan produk lain, seperti reksadana campuran dan discretionary  fund atau kontrak pengelolaan dana (KPD) masing-masing Rp 206,1 miliar dan Rp 185,9 miliar. Sisanya berasal dari reksadana pasar uang senilai Rp 173,2 miliar,  dan reksadana indeks sebesar Rp 66,2 miliar.

"Kami akan fokus ke keranjang investasi yang oportunistik terutama di saham karena ini akan mendongkrak pasar," ujar Gunanta Afrima, Direktur CIMB Principal Asset Management Indonesia. 

Sepanjang tahun ini, CIMB Principal Asset Management  membidik target dana kelolaan mencapai Rp 5,3 triliun. Dibandingkan dengan tahun lalu ada peningkatan sebesar 39,11% dari tahun lalu, yakni Rp 3,81 triliun. 

Kendati demikian, pertumbuhan dana kelolaan pada tahun ini masih lebih rendah. Pada 2014, CIMB Principal Asset Management Indonesia berhasil mengantongi pertumbuhan dana kelolaan mencapai sekitar 62,5%. 

Sebelumnya, Fajar R. Hidajat, Direktur Utama PT CIMB Principal Asset Management Indonesia mengatakan, pertumbuhan dana kelolaan akan ditopang oleh penambahan jumlah bank distributor. Saat ini, CPAM baru menggandeng dua bank mitra. "Kami harapkan, mitra bertambah 3-4 bank distributor," kata Fajar.

Saat ini, CPAM telah mengelola 31 produk reksadana baik konvensional maupun syariah. Perusahaan aset manajemen ini belum berencana menambah produk baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto