JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi yang melambat tahun ini ternyata tak berpengaruh banyak bagi bisnis wealth management Bank Central Asia (BCA). Ini terlihat dari jumlah dana kelolaan pada layanan nasabah kaya di BCA ini yang tumbuh 67% secara year on year (yoy) di akhir kuartal III 2014. Menurut Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA, pertumbuhan bisnis wealth management BCA di kuartal III 2014 tetap positif dibandingkan kuartal III tahun lalu. Berbagai produk investasi yang ditawarkan BCA kepada para nasabah prioritasnya seperti Reksadana dan Obligasi mendapat sambutan antusias. “Sampai akhir kuartal III lalu, jumlah dana kelolaan dalam layanan wealth management kami sudah mencapai Rp 6,04 triliun,” kata Jahja pada KONTAN, Selasa (11/11). Jahja menegaskan jumlah dana kelolaan layanan wealth management BCA di akhir kuartal III 2014 menunjukkan pertumbuhan sebesar 67% secara yoy dibanding kuartal III 2013. Sejauh ini, produk yang paling banyak diminati nasabah prioritas BCA adalah produk obligasi ritel dari pemerintah. “Seperti ORI, SR, dan SBR,” ujar Jahja.
Dana kelola wealth management BCA tumbuh 67%
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi yang melambat tahun ini ternyata tak berpengaruh banyak bagi bisnis wealth management Bank Central Asia (BCA). Ini terlihat dari jumlah dana kelolaan pada layanan nasabah kaya di BCA ini yang tumbuh 67% secara year on year (yoy) di akhir kuartal III 2014. Menurut Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA, pertumbuhan bisnis wealth management BCA di kuartal III 2014 tetap positif dibandingkan kuartal III tahun lalu. Berbagai produk investasi yang ditawarkan BCA kepada para nasabah prioritasnya seperti Reksadana dan Obligasi mendapat sambutan antusias. “Sampai akhir kuartal III lalu, jumlah dana kelolaan dalam layanan wealth management kami sudah mencapai Rp 6,04 triliun,” kata Jahja pada KONTAN, Selasa (11/11). Jahja menegaskan jumlah dana kelolaan layanan wealth management BCA di akhir kuartal III 2014 menunjukkan pertumbuhan sebesar 67% secara yoy dibanding kuartal III 2013. Sejauh ini, produk yang paling banyak diminati nasabah prioritas BCA adalah produk obligasi ritel dari pemerintah. “Seperti ORI, SR, dan SBR,” ujar Jahja.