DANA BANK KUSTODIAN MENURUN - JAKARTA. Di tengah peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia, dana kelolaan di bank-bank kustodian justru turun per April 2023. Menurut laporan statistik Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal Indonesia meningkat 5,54% (YTD) pada April 2023 menjadi 10,88 juta dari periode Desember 2022 yang sebanyak 10,31 juta. Sementara itu untuk investor reksadana meningkat 5,89% menjadi 10,17 juta pada April dibandingkan periode Desember 2022 tahun lalu sebanyak 9,6 juta. Di sisi lain peningkatan tersebut tidak berlaku pada total kelolaan dana reksadana di bank kustodian yang secara industri mengalami penurun sebesar 0,22% (YTD) menjadi Rp 519,92 triliun per April 2023 dari sebelumnya Rp 521,04 triliun di periode Desember 2022.
Baca Juga: BRI Danareksa Sekuritas Kuasai Pasar Sekuritas Perantara Perdagangan Obligasi Investment Analyst Infovesta Utama Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan hal ini terjadi di tengah penurunan nilai pasar dari aset dasar reksadana tersebut, terutama jenis saham. "Namun untuk jenis pendapatan tetap mengalami akselerasi, seiring kenaikan pasar obligasi sepanjang tahun ini dan minat para investor yang membeli produk berbasis reksa dana pendapatan tetap," kata Fajar kepada Kontan.co.id, Rabu (31/5). Meski demikian Fajar mengatakan pertumbuhan kelolaan dana tersebut masih bisa naik melihat jumlah investor yang juga terus meningkat. "Di tengah jumlah investor reksadana yang bertumbuh, tentu masih akan menjanjikan meskipun dana kelolaan mengalami penurunan," imbuh dia.
Baca Juga: Pemain Asing Semakin Mencengkeram Bisnis Broker Saham Tanah Air Menurut data Infovesta Utama, Standard Chartered Bank menjadi pemimpin di industri bank kustodi dengan kelolaan dana paling besar di antara 19 bank kustodi yang ada, yakni sebesar Rp 81,37 triliun per April 2023. Di posisi kedua ada PT Bank HSBC Indonesia dengan kelolaan dana sebesar Rp 75,43 triliun per April 2023. HSBC mengaku optimistis bisnis kustodian akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan produk-produk pasar modal. "Ditambah dengan meningkatnya animo masyarakat khususnya generasi muda terhadap investasi pasar modal, kami optimistis bisnis kustodian ini terus tumbuh," kata Managing Director, Head of Global Markets & Securities Services Bank HSBC Indonesia Ali Setiawan kepada Kontan.co.id. Ali juga mengatakan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi bukan saja dari aspek operasional, tetapi juga untuk mendukung kebutuhan dan bagaimana cara para investor bertransaksi, sehingga menjadi lebih cepat dan efisien. HSBC mengaku sebagai pemimpin di bisnis kustodian di Indonesia, pihaknya akan terus mengembangkan servis dan produk layanannya sesuai dengan perkembangan pasar dan peraturan yang ada. Pengembangan baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia juga dilakukan agar dapat terus mendukung peningkatan kapasitas, layanan produk dan perkembangan regulasi di pasar modal.
Baca Juga: Sah Jadi Bank Kustodian, BTN Bidik Dana Kelolaan Rp 12 Triliun Sementara itu PT Bank DBS Indonesia juga mengaku optimistis jika dana kelolaannya akan terus bertumbuh seiring dengan jumlah investor yang meningkat, seperti PT Bank DBS Indonesia. DBS mencatat total dana kelolaannya sebesar Rp22,49 triliun per April 2023, dengan rincian Rp 7,39 triliun berasal dari reksadana. "Kami masih menargetkan pertumbuhan yg baik untuk bisnis kustodi. Target kami di segmen bank,
asset manager dan asuransi selain segmen lainnya," kata Daniel Sitompul, Head of Securities and Fiduciary Services, GTS, PT Bank DBS Indonesia kepada Kontan.co.id, Rabu (31/5). Daniel mengatakan dalam 5 tahun terakhir aset Bank DBS telah meningkat sebesar 10% CAGR. Begitu juga dengan tren dana kelolaan yang positif bila dibandingkan 3 tahun terakhir.
Baca Juga: Jumlah Investor di Pasar Modal Meningkat, Bisnis Perbankan Semakin Bergairah "Ini seiring dengan perkembangan IHSG yang terus membaik dan meningkatnya investasi baik di dalam dan luar negeri," kata dia. Bank DBS akan memanfaatkan ekosistem yang kuat termasuk tim kustodi yang didukung dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat bersama unit bisnis lainnya di dalam DBS Indonesia. "Kita juga senantiasa mengembangkan sistem dan produk kami untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah kami," kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati