KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan tren pertumbuhan positif pada bisnis wealth management pada paruh pertama tahun ini.

Hal ini tecermin dari dana kelolaan wealth management di CIMB Niaga yang dicatat mencapai Rp 75 triliun atau tumbuh 6% secara tahunan (YoY) di periode Juni 2025.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi menyampaikan bahwa pertumbuhan ini sejalan dengan kepercayaan nasabah terhadap layanan dan produk-produk investasi yang ditawarkan.

NHM Terapkan Keberlanjutan, Bangun Area Nursery untuk Tanaman dan Satwa Endemik

“Secara umum, bisnis wealth management CIMB Niaga terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif di paruh pertama tahun ini,” kata Noviady kepada Kontan, Jumat (19/9/2025).

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Siap Implementasikan POJK UMKM, Dorong Digitalisasi Pembiayaan

Noviadi menyebut bahwa pertumbuhan ini terutama didorong oleh minat nasabah terhadap instrumen berisiko rendah, seperti obligasi dan reksadana money market maupun reksadana pendapatan tetap.

Apalagi di tengah situasi pasar global yang masih bergejolak akibat berbagai dinamika geopolitik dan kebijakan global seperti Tarif Trump, konflik di Timur Tengah, dan Russia-Ukraina, nasabah cenderung memilih portofolio yang stabil dan defensif.

“Meskipun demikian, kami melihat tren pertumbuhannya tetap mengarah positif,” tambahnya.

Adapun terkait fee based income dari bisnis wealth management hingga semester pertama 2025, Noviadi bilang, tercatat tumbuh positif dan memberikan kontribusi yang baik terhadap total pendapatan non-bunga CIMB Niaga.

Baca Juga: Kredit UMKM Tumbuh Melambat pada Juli, Begini Kata CIMB Niaga

Terakhir, Noviady menyampaikan bahwa CIMB Niaga optimistis prospek bisnis wealth management hingga akhir tahun akan terus tumbuh positif, baik dari sisi jumlah nasabah maupun dana kelolaan.

“Hal ini disokong salah satunya oleh penurunan suku bunga acuan BI dan kembali kondusifnya situasi politik atau keamanan nasional, memberi sinyal positif bahwa iklim investasi di Indonesia terkendali sehingga diharapkan dapat memberikan stimulus untuk pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News