Dana kelolaan DPLK BNI naik tipis



JAKARTA. Khawatir dana kelolaan pensiun menciut, peserta DPLK BNI menghindari portofolio investasi ke pasar saham. Tak heran, jika laju tahunan dana kelolaan lembaga keuangan tersebut hanya tumbuh tipis. Kepala DPLK BNI Bambang Endratno mengungkapkan, pengelolaan dana pensiun bersifat jangka panjang. “Karenanya, yang terpenting bagi peserta adalah pengembangan dana dan portofolio investasi yang aman,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (3/11).Penempatan dana melalui pasar saham terbilang berisiko tinggi. Gampang melejit, gampang pula menukik. Nah, karena prinsip kehati-hatian itu, dari 11 pilihan investasi, kebanyakan peserta DPLK BNI menempatkan dananya ke portofolio obligasi, baik obligasi negara maupun korporat, diikuti oleh deposito.Walhasil, pertumbuhan dana kelolaan BNI sepanjang Januari-September 2010 cuma naik 14% atau menjadi Rp 4,76 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan hasil investasi di kisaran 9,5%-10% dari total dana kelolaan.

Oleh karena itu, Bambang menegaskan, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak berpengaruh sama sekali mendongkrak dana kelolaan pensiun atau hasil investasi perusahaannya.Selain itu, umumnya peserta DPLK BNI jarang wara-wiri menggeser portofolio investasi dana kelolaan mereka. Walaupun investasi di pasar saham cukup menggiurkan. “Lagipula, tidak mudah menaruh dana dalam jumlah besar dari portofolio investasi yang satu ke portofolio investasi lainnya,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa