Dana Kelolaan Henan Putihrai Asset Management Capai Rp 7,06 Triliun di Kuartal I-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung terkoreksi di kuartal I-2023 membuat dana kelolaan atawa assets under management (AUM) reksadana di Henan Putihrai Asset Management (HPAM) terbang.

Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi mengatakan, total AUM reksadana HPAM mencapai Rp 7,058 triliun di kuartal I-2023.

“Capaian itu  naik dari AUM terakhir pada Desember 2022, yaitu Rp 6,703 triliun,” kata dia kepada Kontan, Senin (3/4).


Lebih lanjut, Reza bilang, reksadana saham menjadi kontributor terbesar pada total AUM reksadana HPAM di kuartal I-2023.

Asal tahu saja, AUM reksadana saham menyumbang 70,02% untuk total dana kelolaan reksadana HPAM di kuartal I-2023. Disusul, AUM reksadana campuran yang memberikan kontribusi 9,52%.

Berikutnya, dana kelolaan reksadana pasar uang yang menyumbang 8,30%, AUM reksadana pendapatan tetap yang memberikan kontribusi 6,47%, dan AUM reksadana terproteksi yang menyumbang 5,69%.

Baca Juga: Reksadana Terproteksi Jadi Pilihan di Tengah Ketidakpastian Masih Menghantui Pasar

“Reksadana saham menyumbang AUM tertinggi selama kuartal I-2023 karena banyak investor memanfaatkan momentum koreksi market untuk melakukan investasi penempatan dana,” katanya.

Sementara itu, Reza bilang, reksadana saham Ekuitas Syariah Berkah HPAM memiliki pertumbuhan kinerja yang paling tinggi di kuartal I-2023. Hal tersebut terjadi karena portofolio produk dalam reksadana tersebut memiliki value bagus dan merupakan saham dengan fundamental yang baik.

“Di sisi lain, reksadana terproteksi mencatatkan kinerja terburuk di kuartal I 2023 akibat sentimen ekonomi dan suku bunga global yang menyebabkan obligasi belum memiliki performa yang bagus,” paparnya.

Reza menuturkan, prospek reksadana dinilai masih cukup menarik di tengah indeks acuan yang negatif karena manajer investasi (MI) memiliki diskresi untuk sedikit terdeviasi dari alokasi bobot acuan agar bisa mendapatkan alpha.

“Performa indeks acuan yang negatif menjadi kesempatan bagi investor untuk mendapatkan barang dengan harga murah, sehingga potensi upside yang didapatkan bisa lebih besar,” tuturnya.

Dengan total AUM keseluruhan saat ini, HPAM menargetkan peningkatan AUM hingga Rp 8 triliun hingga akhir bulan Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari