Dana kelolaan industri reksadana bertambah Rp 4,30 triliun pada Agustus 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksadana meningkat di bulan Agustus 2021.

Berdasarkan data dari Infovesta Utama, AUM industri reksadana tercatat bertambah dari Rp 555,89 triliun di Agustus 2021 menjadi Rp 560,19 triliun di Agustus 2021 atau naik sebesar 0,77%. 

Infovesta Utama, dalam riset mingguannya yang dikeluarkan pada Senin (13/9) menyebutkan, kenaikan dana kelolaan sejalan dengan jumlah unit penyertaan (UP) industri reksadana yang naik 0,92%.


Baca Juga: Minat investor ke reksadana saham syariah offshore menurun di Agustus

Berikut ini merupakan tabel pertumbuhan AUM dan unit penyertaan (UP) masing-masing jenis reksadana hingga Agustus 2021:

Jenis Reksadana

AUM (%)

AUM 

(Rp triliun)

UP (%)

UP (juta)

Reksadana Indeks

7,71

0,58

2,42

215,85

Reksadana ETF

4,13

0,59

0,07

-13,84

Reksadana Saham

4,10

5,52

1,68

1.552,02

Reksadana Campuran

2,26

0,55

1,67

325,67

Reksadana Pasar Uang

1,10

1,15

1,42

1.046,04

Reksadana Pendapatan Tetap

1,02

1,53

0,66

596,30

Reksadana DIRE + KIK EBA

-1,72

-0,36

0,00

0,00

Reksadana Terproteksi

-5,31

-5,26

0,24

214,69

 
Pada tabel di atas, terlihat bahwa reksadana indeks mengalami peningkatan AUM dan UP lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya. Penguatan tersebut didukung oleh kinerja indeks selama Agustus lalu yang mencatatkan kinerja positif.

Indeks LQ45 dan Kompas 100 tercatat naik masing-masing sebesar 5,28% dan 3,62% di bulan Agustus 2021 lalu yang turut menopang kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik sebesar 1.32%. 

“Hal tersebut menandakan bahwa selama bulan Agustus saham-saham berkapitalisasi besar mengalami rally setelah mengalami penurunan di mana secara YTD masih mencatatkan angka negatif yaitu -10.02% (Kompas 100) dan -7.32% (LQ45),” tulis Infovesta Utama dalam riset mingguannya.

Selain reksadana Indeks, reksadana berbasis saham lainnya seperti reksa dana ETF, saham, maupun campuran sama-sama menunjukkan pemulihan di bulan Agustus 2021. 

Selanjutnya, reksadana pendapatan tetap masih melanjutkan kenaikan namun lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana berbasis saham, di mana pada bulan Agustus 2021, kinerja obligasi pemerintah dan obligasi korporasi mencatatkan angka positif sebesar 0,89% dan 0,36% serta tercatat naik 3,21% dan 3,57% selama tahun 2021. 

Di lain sisi, reksa dana terproteksi justru mencatatkan penurunan AUM terdalam sebesar 531%. Infovesta Utama menyebut hal tersebut disebabkan oleh penurunan pajak obligasi ke 10% sehingga produk reksa dana terporteksi menjadi kurang menarik. 

Dengan demikian, Infovesta Utama menyebut reksadana berbasis saham terutama saham indeks berkapitalisasi besar dapat menjadi alternatif pilihan investasi yang cukup menarik bagi investor. Apalagi, dengan adanya September effect yang mana pasar saham secara historis mengalami pelemahan, maka investor dapat memanfaatkannya untuk melakukan aksi buy on weakness atau averaging down. 

“Berikutnya, bagi investor dengan jangka waktu investasi menengah masih dapat mempertimbangkan reksadana pendapatan tetap sebagai pilihan untuk mencapai tujuan investasi,” sebut Infovesta Utama.

Selanjutnya: Reksadana pasar uang jadi reksadana dengan kinerja paling baik di pekan lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat