Dana kelolaan industri reksadana turun menjadi Rp 467,80 triliun bulan lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana kembali mengalami penyusutan di Agustus silam seiring meningkatnya volatilitas di pasar saham dan obligasi Indonesia.

Berdasarkan data Infovesta Utama, bulan lalu AUM reksadana di luar reksadana penyertaan terbatas dan berdenominasi dollar AS secara keseluruhan berada di level Rp 467,80 triliun. Angka ini berkurang Rp 380 miliar dibandingkan bulan Juli silam. Namun, AUM industri reksadana masih tumbuh positif sebesar Rp 27,8 triliun dari posisinya di akhir tahun 2017.

Hampir seluruh jenis reksadana menurun AUM dalam sebulan terakhir. Salah satu reksadana yang turun signifikan dari sisi dana kelolaan adalah reksadana saham. AUM reksadana saham per Agustus merosot Rp 3,37 triliun menjadi Rp 142,71 triliun.


Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan sebenarnya bergerak positif 1,38% sepanjang bulan lalu.

Namun, tekanan yang menerpa pasar pada bulan lalu juga tergolong kuat. Salah satu yang paling berpengaruh signifikan adalah tren pelemahan rupiah yang diikuti oleh meningkatnya risiko investasi di Indonesia. Akibatnya, terjadi penurunan nilai aset pada reksadana saham yang berujung pada penurunan AUM produk tersebut. “Padahal unit penyertaannya masih bisa tumbuh bulan lalu,” imbuh Wawan, Senin (10/9).

Penurunan AUM reksadana saham pun sejalan dengan kinerja instrumen tersebut. Bulan lalu, kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin pada Infovesta Equity Fund Index terkoreksi 1,03%.

Penyebab yang sama terjadi pada reksadana campuran dan pendapatan tetap. Agustus kemarin, AUM reksadana campuran berkurang Rp 380 miliar menjadi Rp 26,86 triliun sedangkan reksadana pendapatan tetap turun Rp 370 miliar menjadi Rp 104,04 triliun.

Bedanya, penurunan AUM reksadana pendapatan tetap dan campuran diperparah oleh kondisi harga obligasi secara keseluruhan yang masih mengalami tren koreksi sejak beberapa bulan lalu.

Penurunan AUM juga terjadi pada reksadana pasar uang sebesar Rp 1,53 triliun menjadi Rp 50,04 triliun. Padahal, dari sisi kinerja, reksadana tersebut masih cenderung stabil. Infovesta Money Market Fund Index memperlihatkan kinerja rata-rata reksadana pasar uang tumbuh 0,38% pada bulan silam.

Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim berpendapat, penurunan AUM reksadana pasar uang lebih disebabkan banyaknya investor yang melakukan redemption untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

“Kalau dari segi karakteristik produk, reksadana pasar uang seharusnya yang paling tidak terpengaruh kondisi pasar terkini,” papar dia, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati