KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan atawa Asset Under Management (AUM) industri reksadana mengalami penurunan pada bulan April 2022. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana pada bulan April sebesar Rp 566,44 triliun. Angka tersebut turun tipis 0,31% dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 568,19 triliun. Penurunan dana kelolaan tersebut beriringan dengan turunnya jumlah unit penyertaan pada industri reksadana. Tercatat, pada April 2022, jumlah UP hanya sebesar 410,59 miliar, lebih rendah 1,39% dari bulan sebelumnya yang sebesar 416,37 miliar. Jika dilihat dari masing-masing jenis reksadana, sepanjang April kemarin pergerakan dana kelolaan cukup beragam. Reksadana berbasis sukuk tercatat menjadi pemimpin dengan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 11,18% dari Rp 3,31 triliun pada Maret menjadi Rp 3,68 triliun pada April.
Reksadana indeks juga tercatat mengalami kenaikan AUM menjadi Rp 9,48 triliun dari bulan sebelumnya Rp 9,04% atau tumbuh 4,87%. Berikutnya, reksadana saham mengekor dengan kenaikan dana kelolaan sebesar Rp 4,82 triliun atau tumbuh 3,87% menjadi Rp 129,35 triliun. Baca Juga: IHSG Merosot, Saat yang Tepat Masuk Reksadana Saham? Jenis reksadana terakhir yang berhasil membukukan kenaikan AUM adalah reksadana terproteksi yang mengalami kenaikan dari Rp 102,54 triliun menjadi Rp 105,2 triliun pada bulan April. Sementara itu, reksadana lainnya tercatat mengalami penyusutan dana kelolaan dengan reksadana Exchange Traded Fund mengalami penyusutan terbesar, yakni turun hingga 5,87%. Alhasil, kini dana kelolaannya hanya sebesar Rp 14,74 triliun, dari sebelumnya Rp 15,66 triliun. Lalu, AUM reksadana global juga harus turun dari Rp 19,54 triliun menjadi Rp 18,67 triliun atau susut 4,45%. Berikutnya, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap juga turun 3,81% dari Rp 155,77 triliun menjadi Rp 149,84 triliun.