KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mengelola investasinya, sampai akhir tahun 2021 lalu industri Dana Pensiun ternyata masih banyak menempatkan asetnya ke obligasi terutama pada Surat Berharga Negara (SBN). Hal tersebut dikarenakan tren suku bunga deposito yang terus menurun sehingga ada perubahan penempatan aset dari deposito ke SBN. Seperti yang di lihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2021, investasi dana pensiun ke SBN menyentuh Rp 92,60 triliun, naik 23,40% dari periode sama tahun lalu yang hanya menyentuh Rp 75,04 triliun. Alhasil, SBN menjadi instrumen paling besar yang dimiliki oleh industri dapen yang total investasinya mencapai Rp 316,98 triliun. Sementara itu, aset deposito berjangka yang sebelumnya menjadi instrumen terbesar dengan nilai Rp 86,21 triliun di Desember 2020, turun 3,4% yoy menjadi Rp 83,59 triliun.
Dana Kelolaan Investasi Dana Pensiun Diproyeksi Terus Bertumbuh pada Tahun Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mengelola investasinya, sampai akhir tahun 2021 lalu industri Dana Pensiun ternyata masih banyak menempatkan asetnya ke obligasi terutama pada Surat Berharga Negara (SBN). Hal tersebut dikarenakan tren suku bunga deposito yang terus menurun sehingga ada perubahan penempatan aset dari deposito ke SBN. Seperti yang di lihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2021, investasi dana pensiun ke SBN menyentuh Rp 92,60 triliun, naik 23,40% dari periode sama tahun lalu yang hanya menyentuh Rp 75,04 triliun. Alhasil, SBN menjadi instrumen paling besar yang dimiliki oleh industri dapen yang total investasinya mencapai Rp 316,98 triliun. Sementara itu, aset deposito berjangka yang sebelumnya menjadi instrumen terbesar dengan nilai Rp 86,21 triliun di Desember 2020, turun 3,4% yoy menjadi Rp 83,59 triliun.