KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berhasil mencatatkan pertumbuhan fenomenal di tahun lalu. Jumlah dana kelolaan atau
asset under management (AUM) MAMI meningkat sebesar 30% di tahun lalu menjadi Rp 97,2 triliun pada akhir Desember 2020. Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan, pertumbuhan yang fenomenal di tahun lalu didorong oleh banyak faktor, di antaranya tata kelola perusahaan yang baik, jaringan distribusi yang kuat, inovasi produk dan layanan, serta edukasi finansial. “Tata kelola perusahaan yang baik memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan kami di tahun lalu. Karena kami selalu berpegang teguh pada standar tertinggi dalam etika, profesionalisme, hukum dan kepatuhan. Setiap sen yang kami hasilkan dari kegiatan pengelolaan aset telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mandat investasi,” kata Afifa dalam acara virtual
media gathering pada Selasa (9/3)
Lebih lanjut, dia bilang, proses bisnis dan operasional di MAMI telah ditata dengan baik sesuai dengan arahan yang jelas dari tim
legal, risk and compliance. Divisi
internal control di MAMI juga berfungsi sebagai
checks and balances untuk memastikan semua standar operasional prosedur benar-benar diterapkan.
Baca Juga: Manulife Aset Manajemen (MAMI) resmi mengangkat Afifa sebagai Presdir yang baru Afifa menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, perlambatan ekonomi global, dan skandal asuransi yang berdampak pada sentimen investor dan industri reksadana di Indonesia pada tahun lalu, ia bersyukur MAMI terus mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dari lebih banyak investor Indonesia. Ditambah lagi, dengan jaringan distribusi MAMI yang kuat, serta inovasi produk dan layanan juga ikut mendorong pertumbuhan MAMI hingga mencapai titik puncak di tahun 2020. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara, telah menunjukkan pertumbuhan yang sehat dalam beberapa tahun terakhir sebelum Covid-19. “Terlepas dari dampak terhadap perekonomian, pandemi juga seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya tetap berinvestasi. Karena, kinerja sebagian besar kelas aset telah kembali melesat cepat, bahkan beberapa telah melampaui level sebelum Covid-19,” tambah Afifa. MAMI terus berkomitmen untuk menyediakan solusi dan layanan investasi terbaik untuk memenuhi kebutuhan investasi yang beragam dan terus berkembang dari masyarakat investor Indonesia. Reksadana Manulife Saham Syariah Golden Asia Dolar AS (MAGOLD) yang diluncurkan pada November 2020 merupakan contoh terbaru. Produk ini menawarkan pilihan investasi yang nyaman bagi para investor yang ingin mendapatkan peluang investasi dari saham syariah di kawasan China dan India.
Baca Juga: Manulife AM pilih pasar saham China dan India untuk reksadana offshore terbarunya Di tahun 2020, MAMI juga meluncurkan reksadana Manulife OVO Bareksa Likuid (MOBLI) di aplikasi OVO dengan fitur pencairan sangat cepat dan yang pertama di Indonesia. MOBLI dapat dibeli oleh para pengguna OVO cukup dengan dana minimal Rp 10.000.
MOBLI diluncurkan dengan tujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mulai berinvestasi, terutama generasi muda. Sampai dengan tahun lalu, MAMI telah menjalin kerja sama pemasaran reksa dana dengan 10 aplikasi berbasis online, untuk menjangkau generasi milenial yang ingin menikmati peluang berinvestasi di pasar modal termasuk pasar modal syariah. “Pandemi juga mengubah cara berbisnis, termasuk pada jasa layanan investasi. Pemasaran melalui jalur digital menjadi lebih penting dari sebelumnya. Kemampuan untuk menyediakan produk yang tepat dengan memberikan pengalaman pelanggan
(customer experience) yang terbaik menjadi faktor utama bagi investor dalam memilih pengelola kekayaan dan aset,” pungkas Afifa.
Baca Juga: Ini prioritas Manulife dalam menyediakan produk bagi konsumen Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati