Dana kelolaan merosot, MNC Asset Management pilih saham sektor konsumsi



JAKARTA. Dana kelolaan PT MNC Asset Management merosot. Pada akhir pekan lalu (23/9), dana kelolaan turun menjadi Rp 850 miliar, dari posisi akhir Agustus lalu sejumlah Rp 910 miliar.Manajer investasi MNC Asset Management Akbar Syarief mengklaim, kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga harga obligasi menjadi buah simalakama bagi fund manajer.Menurut Akbar, murahnya harga saham membuat market value untuk produk reksadana menjadi turun. Selama sebulan terakhir, aksi redemption banyak terjadi pada produk reksadana pasar uang yang dominan dilakukan nasabah korporasi."Ada kemungkinan mereka cairkan dana untuk tambahan capital expenditure (capex), ataupun mereka keluarkan dana dari reksadana pasar uang untuk pindah ke reksadana saham yang saat ini sedang murah-murahnya," urai Akbar, Senin (27/9).Pada akhir pekan lalu, dana kelolaan khusus untuk reksadana pasar uang MNC turun menjadi Rp 170 miliar, dari posisi akhir Agustus yang mencapai Rp 198 miliar. Sedangkan untuk reksadana saham dan reksadana campuran turun tipis. Penurunan lebih karena harga saham yang jatuh, bukan karena aksi redemption.Selain itu, untuk menghadapi suasana pasar yang penuh polemik, pihak MNC lebih berhati-hati memasukkan aset dan mengubah susunan portofolio mereka. "Kami tidak ikuti sentimen atau isu pasar, tapi kami lebih fokus pada fundamental perusahaan," kata Akbar.Dia bilang, saat ini, MNC lebih memperhatikan kualitas laporan keuangan perusahaan, dan prospek pertumbuhan perusahaan yang mengeluarkan saham atau obligasi yang bakal dijadikan portofolio.MNC juga lebih mempercayakan pada saham-saham domestik yang tidak sensitif terhadap sentimen pasar global, seperti saham sektor konsumsi. Sedangkan pilihan untuk obligasi, mereka memilih obligasi korporasi yang bertenor pendek, karena cenderung aman dan volatilitasnya juga rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini