KONTAN.CO.ID - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days reverse repo rate rupanya membawa berkah bagi bisnis nasabah tajir atawa wealth management perbankan. PT Bank OCBC NISP Tbk menyebut sampai dengan Juli 2017 jumlah dana kelolaan serta nasabah wealth management perseroan mengalami peningkatan hingga 15% secara year on year (yoy). Selain karena adanya penyesuaian pasca penurunan suku bunga acuan BI, hal ini ditopang juga oleh membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia. "Peningkatan nasabah wealth mangement terus berlanjut karena kondisi ekonomi yang membaik secara keseluruhan," ujar Head of Individual Customer Solution OCBC NISP, Ka Jit, Selasa (12/9). Adapun, saat ini total dana kelolaan nasabah tajir perseroan telah mencapai Rp 13 triliun dengan total nasabah sebanyak 30.000. Sampai akhir tahun, bank yang terafiliasi dengan grup OCBC ini optimis mampu menjaga pertumbuhan di level 15% untuk segmen bisnis wealth management. Guna mencapai target tersebut, Ka Jit menyatakan pihaknya telah meluncurkan produk asuransi untuk legacy planning alias warisan dalam mata uang USD. Adapun produk yang bernama legacy protector ini membayarkan tingkat pengembalian sebesar 2,5% di 10 tahun pertama dan 1,5% untuk seterusnya serta dapat diwariskan ke anak dan generasi ketiga. "Strategi kami adalah menwarkan solusi yang sesuai dengan kondisi pasar dan profil nasabah, misalnya dengan penawaran obligasi korporasi, reksadana maupun asuransi," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dana kelolaan nasabah tajir OCBC NISP mekar 15%
KONTAN.CO.ID - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days reverse repo rate rupanya membawa berkah bagi bisnis nasabah tajir atawa wealth management perbankan. PT Bank OCBC NISP Tbk menyebut sampai dengan Juli 2017 jumlah dana kelolaan serta nasabah wealth management perseroan mengalami peningkatan hingga 15% secara year on year (yoy). Selain karena adanya penyesuaian pasca penurunan suku bunga acuan BI, hal ini ditopang juga oleh membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia. "Peningkatan nasabah wealth mangement terus berlanjut karena kondisi ekonomi yang membaik secara keseluruhan," ujar Head of Individual Customer Solution OCBC NISP, Ka Jit, Selasa (12/9). Adapun, saat ini total dana kelolaan nasabah tajir perseroan telah mencapai Rp 13 triliun dengan total nasabah sebanyak 30.000. Sampai akhir tahun, bank yang terafiliasi dengan grup OCBC ini optimis mampu menjaga pertumbuhan di level 15% untuk segmen bisnis wealth management. Guna mencapai target tersebut, Ka Jit menyatakan pihaknya telah meluncurkan produk asuransi untuk legacy planning alias warisan dalam mata uang USD. Adapun produk yang bernama legacy protector ini membayarkan tingkat pengembalian sebesar 2,5% di 10 tahun pertama dan 1,5% untuk seterusnya serta dapat diwariskan ke anak dan generasi ketiga. "Strategi kami adalah menwarkan solusi yang sesuai dengan kondisi pasar dan profil nasabah, misalnya dengan penawaran obligasi korporasi, reksadana maupun asuransi," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News