Dana kelolaan Pinnacle naik saat yang lain turun



JAKARTA. Data Infovesta menunjukkan dana kelolaan reksadana saham mengalami penurunan. Tercatat reksadana ETF (Exchange Traded Fund) menjadi reksadana yang paling besar mengalami penurunan dana kelolaan. Secara Month on Month (MoM) dana kelolaan reksadana ETF turun 2,01% dari Rp 7,77 triliun menjadi Rp 7,61 triliun. Penurunan dana kelolaan juga terjadi pada reksadana saham dan campuran. Secara MoM reksadana saham turun 0,86% dari Rp 113,66 triliun menjadi Rp 112,69 triliun. Sedangkan reksadana campuran turun 0,60% dari Rp 24,73 triliun menjadi Rp 24,58 triliun. Namun, penurunan dana kelolaan tidak terjadi pada Pinnacle Investment yang hanya memiliki kategori reksadana saham dan ETF.

Manajer investasi yang baru saja mengeluarkan dua produk reksadana pada Rabu (14/6) dan Jumat (9/6) bertajuk Pinnacle Indonesia Large-Cap ETF (XPLC)ETF dan Pinnacle Core High Dividend ETF (XPDV) itu mengalami kenaikan dana kelolaan dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2,04 triliun per akhir Mei. Guntur Putra, President & Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Investment mengatakan kini Pinnacle sedang mengalami total net subscribe. “Di Pinnacle tidak melakukan profit taking, karena strategi yang kami terapkan bukan strategi spekulasi, melainkan strategi investasi jangka panjang,” kata Guntur, Rabu  (14/6). Reksadana Pinnacle Strategic Equity Fund per bulan Mei 2017 membukukan kenaikan kinerja 2,53% di atas IHSG yang sebesar 0,93% MoM. Sedangkan reksadana Pinnacle Enhanced Liquid ETF yang baru diluncurkan kurang dari setahun lalu, atau tepatnya pada Agustus 2016, per bulan Mei 2017 kemarin, membukukan kinerja 3,18% di atas IHSG yang sebesar 0.93% MoM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan