JAKARTA. Tahun lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi hingga 23,9% dari nilai tertinggi. Namun ternyata hal tersebut tidak ikut serta menurunkan jumlah dana kelolaan reksadana secara keseluruhan.Menurut data PT Infovesta Utama, total dana kelolaan reksadana jika dibandingkan pada penutupan Desember 2012 dengan Desember 2013 (year on year/yoy), naik 2,3% menjadi Rp 185,8 triliun. Total dana kelolaan tertinggi sepanjang 2013 terjadi pada bulan Mei sejumlah Rp 195,69 triliun. Sementara jumlah unit penyertaan reksadana secara yoy juga naik 7,3% menjadi 120,5 miliar unit penyertaan, tertinggi sepanjang 2013.Analis PT Infovesta Utama, Vilia Wati bilang kenaikan unit penyertaan tahun lalu disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu kenaikan pembelian unit penyertaan reksadana oleh investor lama, bertambahnya jumlah investor baru dan peluncuran sejumlah reksadana baru.Sementara, kenaikan jumlah dana kelolaan dipengaruhi oleh pertumbuhan unit penyertaan perubahan nilai pasar portofolio akibat pergerakan kinerja reksadana. “Tapi dari sisi kinerja, mayoritas jenis reksadana justru mengalami koreksi dibanding tahun 2012,” ujar ViliaDari tujuh jenis reksadana, yaitu saham, pasar uang, campuran, pendapatan tetap, terproteksi, indeks dan exchange traded fund (ETF), hanya reksadana saham, indeks dan ETF saja yang mencatat pertumbuhan positif total dana kelolaan. Dana kelolaan reksadana jenis saham naik 17,1% menjadi Rp 84,7 triliun yoy. Sedangkan reksadana jenis ETF dan indeks masing-masing naik 33% dan 21,3% secara year on year (yoy).Dalam kurun waktu sama, reksadana jenis pasar uang terkoreksi -8,9% dari Rp 12,3 triliun menjadi Rp 11,2 triliun, reksadana jenis campuran -3,8% menjadi Rp 20,1 triliun, reksadana jenis pendapatan tetap sebesar -16% menjadi Rp 27,7 triliun, resksadana terproteksi -4,4% menjadi Rp Rp 39 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dana kelolaan reksadana di 2013 naik tipis
JAKARTA. Tahun lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi hingga 23,9% dari nilai tertinggi. Namun ternyata hal tersebut tidak ikut serta menurunkan jumlah dana kelolaan reksadana secara keseluruhan.Menurut data PT Infovesta Utama, total dana kelolaan reksadana jika dibandingkan pada penutupan Desember 2012 dengan Desember 2013 (year on year/yoy), naik 2,3% menjadi Rp 185,8 triliun. Total dana kelolaan tertinggi sepanjang 2013 terjadi pada bulan Mei sejumlah Rp 195,69 triliun. Sementara jumlah unit penyertaan reksadana secara yoy juga naik 7,3% menjadi 120,5 miliar unit penyertaan, tertinggi sepanjang 2013.Analis PT Infovesta Utama, Vilia Wati bilang kenaikan unit penyertaan tahun lalu disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu kenaikan pembelian unit penyertaan reksadana oleh investor lama, bertambahnya jumlah investor baru dan peluncuran sejumlah reksadana baru.Sementara, kenaikan jumlah dana kelolaan dipengaruhi oleh pertumbuhan unit penyertaan perubahan nilai pasar portofolio akibat pergerakan kinerja reksadana. “Tapi dari sisi kinerja, mayoritas jenis reksadana justru mengalami koreksi dibanding tahun 2012,” ujar ViliaDari tujuh jenis reksadana, yaitu saham, pasar uang, campuran, pendapatan tetap, terproteksi, indeks dan exchange traded fund (ETF), hanya reksadana saham, indeks dan ETF saja yang mencatat pertumbuhan positif total dana kelolaan. Dana kelolaan reksadana jenis saham naik 17,1% menjadi Rp 84,7 triliun yoy. Sedangkan reksadana jenis ETF dan indeks masing-masing naik 33% dan 21,3% secara year on year (yoy).Dalam kurun waktu sama, reksadana jenis pasar uang terkoreksi -8,9% dari Rp 12,3 triliun menjadi Rp 11,2 triliun, reksadana jenis campuran -3,8% menjadi Rp 20,1 triliun, reksadana jenis pendapatan tetap sebesar -16% menjadi Rp 27,7 triliun, resksadana terproteksi -4,4% menjadi Rp Rp 39 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News