Dana Kelolaan Reksadana Indeks Terangkat Pulihnya Kinerja Indeks Saham



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja reksadana indeks kembali bertenaga seturut pergerakan indeks acuannya. Dana kelolaan alias Asset Under Management (AUM) reksadana indeks terpantau mulai naik.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2024, dana kelolaan reksadana indeks sebesar Rp 11,21 triliun, naik sekitar 5,57% secara bulanan. AUM reksadana indeks di akhir kuartal kedua ini juga terlihat sudah rebound 14,28% dibandingkan Rp 9,8 triliun pada akhir kuartal pertama 2024.

Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto menilai, reksadana indeks terdampak positif meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir Juni 2024. IHSG terkoreksi 2,88% secara year to date (YtD), namun bergerak naik 1,33% Month on Month (MoM) per 28 Juni 2024.


Selain itu, minat masyarakat terhadap produk reksadana pasif meningkat dan juga rata-rata Manajer Investasi (MI) banyak menerbitkan produk reksadana indeks. Kedua faktor ini turut mendorong naiknya dana kelolaan reksadana indeks akhir-akhir ini.

Baca Juga: Cermati Invest dan Samuel Aset Manajemen Hadirkan Produk Reksa Dana Unggulan

Rudiyanto meyakini, reksadana indeks bisa memberikan pertumbuhan ke depan. Optimisme itu karena masih ada potensi penurunan tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) yang diikuti dengan prospek penurunan suku bunga acuan.

Dengan demikian, Rudiyanto bilang, ketika harga saham-saham mulai mengalami kenaikan, maka indeks acuan reksadana juga akan mengikuti. Sebagai contoh, IDX-30 memiliki 30 anggota saham terpilih. Jika sebagian besar harga sahamnya naik, maka indeks IDX-30 juga mengalami kenaikan dan sebaliknya.

“Dana kelolaan meningkat karena saat kinerja sedang bergejolak ada subscribe dari investor dan juga investor baru institusi yang masuk,” ujar Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Senin (29/7).

Di sisi lain, lanjut Rudiyanto, reksadana saham kurang menarik karena performa tidak sesuai atau kalah dengan indeks acuannya. Sementara, reksadana indeks kinerjanya hampir mendekati dengan indeks acuan.

Baca Juga: Reksa Dana Pendapatan Tetap Kembali menjadi Jawara Sepekan

Asal tahu saja, cara menilai keberhasilan reksadana indeks biasanya dengan melihat selisih kinerja produk dan acuannya. Selisih ini disebut juga tracking error. Selisih yang kecil, bahkan jika skornya nol, menandakan nilai performa reksadana tersebut sempurna karena berhasil menyamai acuannya.

Adapun Panin Asset Management memiliki dua reksadana indeks pilihan yaitu Panin IDX-30 Kelas A dan Panin Sri Kehati Kelas A.

Per akhir Juni 2024, kinerja Panin IDX-30 Kelas A terpantau turun 6,97% YtD dan naik 2,69% MoM, daripada acuannya IDX-30 yang turun -10,55% YtD dan naik 2,48% MoM. Sementara Panin Sri Kehati Kelas A kinerjanya koreksi -8,42% dan tumbuh 3,82% MoM, daripada acuannya Sri Kehati turun -9,89% YtD dan naik 4,58% MoM.

“Ke depannya, kami berupaya untuk menciptakan alpha (selisih di atas indeks acuan) yang positif dalam batasan tracking error yang diperbolehkan,” imbuh Rudiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati