Dana kelolaan reksadana mencapai Rp 266 triliun



JAKARTA. Industri reksadana tahun ini tumbuh subur. Otoritas Jasa Keuangan mencatat, dana kelolaan reksadana per Rabu (24/12) lalu menyentuh Rp 266,22 triliun. Jumlah ini naik 21,49% ketimbang posisi awal tahun atau year to date (ytd) senilai Rp 219,12 triliun.

Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, menyatakan, pertumbuhan dana kelolaan reksadana ditopang meningkatnya kepercayaan investor terhadap industri reksadana. Hal ini tecermin dari kenaikan jumlah unit penyertaan sebesar 18,7% (ytd) menjadi 143,20 miliar unit pada 24 Desember 2014. "Kondisi ini menandakan, investor lebih banyak subscription daripada redemption," kata Nurhaida, Selasa (30/12). OJK mencatat, total net subscription mencapai Rp 29,42 triliun di periode yang sama.

Selain itu, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan membaiknya perekonomian tahun ini berefek positif ke kinerja reksadana. Secara ytd hingga kemarin (30/12), IHSG melesat 22,29% menjadi 5.226,95.


Kinerja IHSG tertinggi keempat di kawasan Asia. Return IHSG di bawah indeks bursa Shanghai yang mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni 49,07%, diikuti indeks bursa India (BSE) dengan return 28,82%, dan bursa Filipina dengan return 24,02%.

Nurhaida mengklaim, edukasi otoritas dan para pelaku pasar turut mendongkrak dana kelolaan reksadana. "Edukasi berpengaruh besar kepada investor dalam memahami produk reksadana dan risikonya," tutur dia.

Nurahman, Deputi Eksekutif Pasar Modal II OJK, mengatakan, kenaikan dana kelolaan juga didukung sejumlah peraturan yang diterbitkan otoritas. "Juga ditopang pengawasan OJK," klaim dia.

Head of Operation and Business Development Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, moncernya pasar modal justru memicu aksi ambil untung oleh para investor, termasuk di tempatnya meniti karier. Dana kelolaan reksadana Panin Panin Asset Management hanya naik tipis dari akhir 2013 sekitar Rp 11,4 triliun menjadi Rp 11,5 triliun di akhir November 2014. Ini merupakan total dana kelolaan reksadana di luar kontrak pengelolaan dana (KPD). "Investor merealisasikan keuntungan, terutama investor institusi," ungkap Rudiyanto. Mayoritas redemption terjadi di reksadana saham.

Tahun depan, Panin Asset Management menargetkan total dana kelolaan Rp 16 triliun-Rp 17 triliun. Caranya,  memaksimalkan program yang saat ini sudah ada, seperti autodebit, program smart investment protection plan (SIPP) atau reksadana berbundel asuransi serta edukasi ke sejumlah daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro