Dana kelolaan reksadana merosot di 2012



JAKARTA. Industri reksadana tahun ini sedang lesu. Merujuk data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), dana kelolaan sepanjang tahun ini hingga November, turun 6,16% menjadi Rp 181,77 triliun. Pada akhir 2011, dana kelolaan reksadana tercatat sebesar Rp 193,72 triliun.

Sejatinya, dana kelolaan reksadana meningkat dalam tiga bulan pertama di 2012. Hingga Maret, total dana kelolaan reksadana mencapai puncaknya Rp 197 triliun. Namun, sejak April dana kelolaan ini relatif menurun.

Parto Kawito, Direktur Utama PT Infovesta Utama, menduga, produk unitlink yang meredup sejak 2011, sedikit banyak mempengaruhi jumlah dana kelolaan reksadana secara umum.  Sebab, banyak produk unitlink yang dibundel  dengan produk reksadana. Kalau unitlink meredup, reksadana ikut turun.


Dari data Bapepam-LK terlihat, seluruh produk dana kelolaan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) anjlok paling dalam. Dana kelolaan RDPT saham anjlok 83,60% menjadi Rp 170 miliar per November  2012, dibandingkan akhir 2011 yang sebesar Rp 1,04 triliun.

Dana kelolaan RDPT campuran juga merosot sekitar 96,04% menjadi Rp 637,59 miliar dibandingkan akhir 2011 yang sebesar Rp 16,113 triliun. Sedangkan, dana kelolaan RDPT pendapatan tetap terpangkas habis pada November 2012. Padahal, di akhir tahun 2011 masih tercatat sekitar Rp 9,33 triliun.

Sementara, dana kelolaan reksadana jenis lainnya relatif meningkat. Ambil contoh, dana kelolaan reksadana saham masih tumbuh 6,10% menjadi Rp 64,91 triliun. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap naik 10,33% menjadi Rp 31,92 triliun dan dana kelolaan reksadana campuran menanjak 3,51% menjadi sekitar Rp 21,61 triliun.  

 Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berpendapat, pertumbuhan dana kelolaan yang kurang agresif lantaran kondisi pasar modal yang berfluktuasi sepanjang 2012. Sehingga, portofolio reksadana yang ditempatkan di pasar modal kurang memberi kontribusi maksimal terhadap pertumbuhan dana kelolaan.

Selain itu, kurs rupiah terhadap dollar AS yang melemah sepanjang tahun ini juga ditengarai sebagai biang kerok. Toh, ia yakin dana kelolaan industri reksadana bisa tumbuh menjadi 15% di 2013.

Tahun ini, manajer investasi (MI) pun hanya memasang target dana kelolaan yang konservatif. MAMI, misalnya, memperkirakan dana kelolaan hingga akhir tahun tumbuh 15% menjadi Rp 40 triliun. 

Pun begitu, Ridwan Soetedja, Direktur PT Panin Asset Management memprediksi, dana kelolaan Panin tahun ini bakal naik sekitar 25% menjadi Rp 11 triliun. Akhir 2011 lalu, dana kelolaan Panin sebesar  Rp 8,8 triliun.   n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini