JAKARTA. Duh, dana kelolaan reksadana syariah turun. Jika di akhir 2013 kemarin reksadana syariah masih Rp 9,4 triliun, pada akhir April 204 tinggal Rp 8,9 triliun atau turun 4,6%. Penurunan total dana kelolaan industri reksadana syariah tersebut disinyalir lantaran kondisi ekonomi dan pasar yang masih agak labil. Selain itu juga dikarenakan jumlah produk reksadana syariah yang ada di pasar menyusut dari sebanyak 65 produk di akhir tahun lalu menjadi hanya 64 produk pada awal tahun ini. Pada Februari 2014, satu lagi produk reksadana syariah tenggelam. Hingga kini, tersisa 62 produk yang dikelola oleh sekitar 28 perusahaan manajer investasi. Berdasarkan situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari total 62 produk reksadana syariah, sebanyak 18 produk reksadana berjenis campuran mengelola dana senilai Rp 4,3 triliun, satu produk jenis ETF Rp 99,4 miliar, satu produk berjenis indeks sebesar Rp 159,4 miliar, 1 produk pasar uang Rp 229,8 miliar, tujuh produk pendapatan tetap Rp 488,1 miliar, 16 produk saham Rp 2,7 triliun, serta satu produk terproteksi Rp 952,5 miliar.
Dana kelolaan reksadana syariah tinggal Rp 8,9 T
JAKARTA. Duh, dana kelolaan reksadana syariah turun. Jika di akhir 2013 kemarin reksadana syariah masih Rp 9,4 triliun, pada akhir April 204 tinggal Rp 8,9 triliun atau turun 4,6%. Penurunan total dana kelolaan industri reksadana syariah tersebut disinyalir lantaran kondisi ekonomi dan pasar yang masih agak labil. Selain itu juga dikarenakan jumlah produk reksadana syariah yang ada di pasar menyusut dari sebanyak 65 produk di akhir tahun lalu menjadi hanya 64 produk pada awal tahun ini. Pada Februari 2014, satu lagi produk reksadana syariah tenggelam. Hingga kini, tersisa 62 produk yang dikelola oleh sekitar 28 perusahaan manajer investasi. Berdasarkan situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari total 62 produk reksadana syariah, sebanyak 18 produk reksadana berjenis campuran mengelola dana senilai Rp 4,3 triliun, satu produk jenis ETF Rp 99,4 miliar, satu produk berjenis indeks sebesar Rp 159,4 miliar, 1 produk pasar uang Rp 229,8 miliar, tujuh produk pendapatan tetap Rp 488,1 miliar, 16 produk saham Rp 2,7 triliun, serta satu produk terproteksi Rp 952,5 miliar.