Dana kelolaan reksadana turun di Juni



JAKARTA. Dana kelolaan reksadana di bulan Juni 2013 lalu turun tipis. Berdasarkan data PT Infovesta Utama, total dana kelolaan reksadana di bulan Juni 2013 turun 0,2% menjadi Rp 195,31 triliun dibanding posisi sebulan sebelumnya.

Penurunan dana kelolaan terjadi pada reksadana pasar uang, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap dan reksadana terproteksi. Dana kelolaan reksadana pasar uang turun sebesar 9,18% dari bulan sebelumnya menjadi Rp 12,155 triliun.

Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap juga menyusut sebesar 9,04% menjadi Rp 29,347 triliun di Juni. Dana kelolaan reksadana campuran juga turun 0,46% menjadi Rp 25,24 triliun. Sementara, dana kelolaan reksadana terproteksi merosot 1,22% menjadi Rp 38,107 triliun (lihat tabel)


Vilia Wati, analis PT Infovesta Utama melihat, penurunan dana kelolaan yang terjadi pada reksadana pasar uang diakibatkan oleh redemption unit penyertaan (UP) sebesar 9,49%. Adapun penurunan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap diduga akibat dua faktor, yakni redemption UP sebesar 5,43% dan aset portofolio yang menurun akibat pasar obligasi sedang terkoreksi.

Presiden Direktur PT Schroders Investment Management Indonesia, Michael T Tjoajadi, mengatakan, meski dana kelolaan turun, namun jumlah investor justru bertambah. "Unit pernyertaan kami bertumbuh," ujar Michael, Minggu (7/7).

Michael bilang, investor masih berhati-hati karena kondisi ekonomi belum stabil. Jika pasar sudah mengonfirmasi kondisi perekonomian Indonesia relatif stabil, investor akan kembali masuk.

Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen, Agus Basuki Yanuar menduga, redemption pada reksadana pendapatan tetap lantaran investor bermigrasi ke instrumen investasi lain seperti reksadana saham. Pengalihan portofolio ini merupakan antisipasi investor terhadap anjloknya kinerja obligasi.

Ini terlihat dari dana kelolaan reksadana saham yang meningkat sebesar 5,11% menjadi Rp 88,10 triliun di Juni dibanding dana kelolaan Mei 2013. Adapun, UP reksadana saham juga naik 14,37% menjadi 34,62 miliar unit.

Secara historis, lanjut Agus, liburan musim panas seperti saat ini merupakan momentum yang tepat bagi investor, khususnya investor asing, untuk menarik dana. Namun memasuki pertengahan tahun ini, investor cenderung menahan diri.

Meskipun demikian, dana kelolaan Samuel Aset Manajemen justru mengalami peningkatan pada bulan Juni. Per akhir Juni, Samuel membukukan dana kelolaan Rp 2,2 triliun, naik 22% dibandingkan Mei 2013 yang sebesar Rp 1,8 triliun. Peningkatan dana kelolaan itu disumbang oleh reksadana saham dan reksadana campuran. "Investor justru top-up saat pasar mengalami koreksi," ujar Agus.  

Vilia menilai, valuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali mendekati level wajar, menarik minat investor menambah investasi pada reksadana saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini