KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana harus mengalami penurunan di bulan Mei 2022. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana di bulan Mei turun 1,47% menjadi Rp 558,20 triliun dari bulan April sebesar Rp 566,44 triliun. Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, penurunan dana kelolaan reksadana disebabkan oleh inflasi tinggi yang menjadi sentimen utama. "Bank sentral global terutama dari negara-negara maju sudah menaikkan suku bunga acuannya, di antaranya AS, Inggris, dan Australia. Sementara Inflasi di dalam negeri bulan lalu naik 3,47% secara tahunan dan menjadi kenaikan tertinggi sejak Agustus 2019," ujar Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (9/6).
Dana Kelolaan Reksadana Turun Dipicu Kondisi Ekonomi yang Tak Pasti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana harus mengalami penurunan di bulan Mei 2022. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana di bulan Mei turun 1,47% menjadi Rp 558,20 triliun dari bulan April sebesar Rp 566,44 triliun. Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, penurunan dana kelolaan reksadana disebabkan oleh inflasi tinggi yang menjadi sentimen utama. "Bank sentral global terutama dari negara-negara maju sudah menaikkan suku bunga acuannya, di antaranya AS, Inggris, dan Australia. Sementara Inflasi di dalam negeri bulan lalu naik 3,47% secara tahunan dan menjadi kenaikan tertinggi sejak Agustus 2019," ujar Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (9/6).