Dana kelolaan wealth management Bank Mandiri tembus Rp 202 triliun hingga Agustus



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk melihat prospek bisnis wealth management masih besar. Terbukti dari dana kelolaan (fund under management/FUM) perseroan yang masih berhasil tumbuh dua digit.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengungkapkan, total dana kelolaan bisnis wealth management Bank Mandiri mencapai Rp 202 triliun per Agustus 2019. Capaian itu tumbuh 17% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 173 triliun.

Baca Juga: OJK paling banyak terima pengaduan soal debt collector leasing


Dari produk-produk yang dimiliki perseroan, pasar obligasi masih tercatat tumbuh paling tokcer. "Hingga saat ini, pasar obligasi Indonesia masih dalam tren positif sepanjang tahun ini sehingga minat nasabah untuk berinvestasi di obligasi masih tinggi," kata Hery pada Kontan.co.id, Selasa (17/9).

Dari bisnis pengelolaan dana nasabah kaya ini, Bank Mandiri telah meraup pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp 297 miliar per Agustus. Itu juga tercatat tumbuh 17% dari pendapatan komisi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 252 miliar.

Hery melihat potensi bisnis wealth management masih sangat besar karena berdasarkan laporan Capgemini pertumbuhan nasabah kaya (HNWI) di Indonesia cukup tinggi yakni 13% per tahun. Itu lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan nasabah kaya di dunia yang hanya 9,5%.

Baca Juga: Right Issue, Bank Bukopin (BBKP) akan menerbitkan saham maksimal 4,66 miliar

Hingga penghujung 2019, Bank Mandiri menargetkan dana kelolaan wealth management tumbuh sekitar 30%. Untuk mencapai target itu, perseroan telah mempersiapkan strategi terutama terkait edukasi perencanaan finansial, pengelolaan portofolio, dan peningkatan kapabilitas SDM pengelola nasabah.

"Keberagaman produk juga menjadi keunggulan kami untuk memacu pertumbuhan bisnis ini," Tandas Hery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi