KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi yang makin meningkat, hal ini berimbas pada peningkatan kelolaan dana dari produk wealth management di sejumlah bank tanah air. PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya, yang mencatatkan peningkatan signifikan dua digit pada kelolaan dana produk
wealth management. Head of Preferred, Wealth, and Insurance Business CIMB Niaga Ariteguh Arief mengatakan, per Juni 2024 total portofolio kelolaan dana
wealth mencapai di kisaran Rp 63 triliun.
"Paling banyak itu nasabah investasi pada produk bonds, dan mutual fund. Untuk bonds itu dikisaran Rp 2 triliun per bulannya, dan Mutual Fund di kisaran Rp 1 triliun. Transaksinya signifikan, naik 4 kali lipat," ungkapnya kepada Kontan belum lama ini.
Baca Juga: Bank Danamon: Dana Simpanan Nasabah di Atas Rp 1 Miliar Meningkat 25% Adapun hingga akhir tahun 2024, Ariteguh menyebut pihaknya menargetkan pertumbuhan wealth dikisaran dua digit. Salah satu strategi yang dilakukan CIMB Niaga adalah dengan menyediakan kemudahan akses terhadap berbagai pilihan investasi digital melalui inisiatif #GetWealthSoon. "Aspirasi saya untuk
wealth management bisa capai Rp 70 triliun sampai akhir tahun ini," ungkapnya. Sementara itu, Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengatakan, dana kelolaan Wealth Management di Semester I 2024 tumbuh positif, terutama didukung pertumbuhan Asset Under Management (AUM) dari instrumen bonds. "Nilai dana kelolaan Wealth Management Danamon dari sejak akhir tahun 2023 sampai dengan Juni 2024 bertumbuh sebesar 16%. Dengan outlook potensi pemangkasan suku bunga ke depannya, produk berbasis obligasi masih menjadi produk yang diminati oleh nasabah saat ini," ungkap Ivan kepada Kontan. Ivan menyebut, minat yang besar dari masyarakat terhadap produk obligasi Pemerintah baik dalam denominasi Rupiah maupun USD. Selain itu, instrumen reksadana dengan Investasi di obligasi baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi yang memberikan imbal hasil optimal dengan volatilitas yang relatif terjaga juga menjadi pilihan yang cukup diminati masyarakat. Lebih lanjut Ivan mengatakan, beberapa nasabah yang memang memiliki tingkat appetite yang tinggi terhadap risiko,pertumbuhan pasar saham global sepanjang semester I-2024 juga membuat Investasi di Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Luar Negeri, khususnya yang memiliki eksposur di saham teknologi global, cukup diminati oleh pasar. Sementara, untuk reksadana saham dengan Investasi di pasar saham Indonesia, Danamon melihat minat yang cukup besar di Kuartal I 2024, dan koreksi yang terjadi di Kuartal II 2024 dimanfaatkan oleh sebagian nasabah untuk mengakusisi asset saham dengan kondisi valuasi yang relatif lebih murah. "Danamon menargetkan adanya pertumbuhan dana kelolaan (Asset Under Management) di atas 15% dan terus melakukan inovasi berkelanjutan, serta mengutamakan penambahan produk-produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah," ungkap Ivan. Danamon akan fokus terutama pada segmen nasabah
high-end affluent melalui layanan prioritas Danamon Privilege dengan minimum penempatan dana Rp 500 juta, serta nasabah Milenial yang berusia 25 – 40 tahun melalui layanan Danamon Optimal dengan minimum penempatan dana Rp 50 juta.
Baca Juga: Dongkrak Nasabah Wealth, Jenius Jalin Kerjasama Dengan Syailendra Capital Danamon telah meluncurkan reksadana online di mobile banking D-Bank PRO untuk memudahkan nasabah berinvestasi, serta fitur transaksi valas dengan nilai tukar yang sangat kompetitif melalui tabungan multi-currency Danamon LEBIH PRO, yang dilengkapi dengan kartu debit berkapabilitas internasional dengan fitur
auto switching currency. Adapun EVP Corporate and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hera F Haryn mengatakan, Bisnis wealth management di BCA memiliki tren yang positif dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki investasi & asuransi, serta meningkatnya literasi keuangan. "Hal ini tercermin dari total
Asset Under Management (AUM) Reksa Dana & Obligasi yang meningkat lebih dari 40% secara YoY per Juni 2024. Di antara dua produk investasi itu, Reksadana menjadi produk yang paling diminati investor," ungkap Hera. Hera menyebut, peningkatan ini merupakan hasil dari inovasi pada aplikasi myBCA yang memberikan kemudahan solusi perbankan serta investasi, cukup pada satu aplikasi. Melalui fitur Welma pada aplikasi myBCA, nasabah bisa mendapatkan beragam kemudahan investasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi