JAKARTA. Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini akan diikuti dengan pemberian dana kompensasi ke masyarakat miskin. Berbeda dengan tahun-tahun lalu, jumlah penerima dana kompensasi kenaikan BBM kali ini akan lebih besar. Pemerintah akan memperluas jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima bantuan. Saat ini pemerintah masih mengumpulkan data jumlah rumah tangga yang akan mendapatkan dana bantuan. Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dana kompensasi yang bernama bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) tersalur ke pada 15,5 juta rumah tangga. Tahun 2013, dengan kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter, setiap RTS mendapatkan uang tunai Rp 150.000 per bulan selama empat bulan. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, bilang, kemungkinan akan memperluas jumlah masyarakat yang menerima bantuan itu. "Itu harus di-update agar sesuai dengan kondisi sekarang," kata Bambang, Kamis (30/10).
Dana kompensasi BBM diperluas 20 juta keluarga
JAKARTA. Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini akan diikuti dengan pemberian dana kompensasi ke masyarakat miskin. Berbeda dengan tahun-tahun lalu, jumlah penerima dana kompensasi kenaikan BBM kali ini akan lebih besar. Pemerintah akan memperluas jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima bantuan. Saat ini pemerintah masih mengumpulkan data jumlah rumah tangga yang akan mendapatkan dana bantuan. Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dana kompensasi yang bernama bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) tersalur ke pada 15,5 juta rumah tangga. Tahun 2013, dengan kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter, setiap RTS mendapatkan uang tunai Rp 150.000 per bulan selama empat bulan. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, bilang, kemungkinan akan memperluas jumlah masyarakat yang menerima bantuan itu. "Itu harus di-update agar sesuai dengan kondisi sekarang," kata Bambang, Kamis (30/10).