Dana Kredit Korporasi BUMN oleh BRI Capai Rp 9 Triliun



JAKARTA. Dari awal tahun hingga Juni 2008, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengaku telah menggelontorkan dana sebesar Rp 9 triliun. Menurut Kepala Divisi Bisnis BUMN Dwi Agus Pramudya, dana tersebut dikucurkan untuk kredit korporasi di 38 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan keperluan investasi. Perinciannya, 60% untuk modal kerja BUMN, sedangkan 40% sisanya untuk investasi.  

Untuk alokasi pendanaan tahun ini, BRI akan menambah dana kredit sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk penguatan modal kerja dan investasi BUMN. Agus bilang, pada tahun 2009 mendatang, kredit untuk investasi BUMN diperkirakan melebihi modal kerja karena kebutuhan akan investasi terus melonjak. “Namun untuk sementara kita fokuskan dulu yang tahun ini,” terangnya Kamis (11/9) malam.

Selain itu, Direktur Bisnis Kelembagaan BRI Asmawi Syam mengatakan, tahun depan pihaknya berencana menambah kerjasama dengan sejumlah BUMN. Asal tahu saja, hingga kini, BRI sudah bersinergi dengan 60-65 BUMN dari total 139 BUMN di Indonesia. Target tahun depan, bank milik negara ini akan membina kerjasama dengan 80-90 BUMN. “Target tersebut sudah sangat ideal. Soalnya pemerintah tampaknya juga akan memangkas jumlah BUMN yang ada,” terang Asmawi.


Akan tetapi menurut Asmawi, mereka akan memprioritaskan kualitas kerjasama daripada kuantitas kerjasama dengan BUMN. BRI juga akan selektif dalam memilih BUMN yang dianggap capable untuk diajak kerjasama. “Tujuan kami adalah membina sejumlah BUMN yang tidak sehat untuk disehatkan,” tambah Agus.

Tahun ini, salah satu BUMN yang menjadi target BRI adalah PT Timah Tbk. Sebagai realisasinya, hari ini, BRI dan PT Timah sudah menandatangani nota kesepahaman terkait kontrak kerjasama kedua belah pihak. Dalam kesepakatan itu, BRI siap menyalurkan kredit dengan plafon RP 100 miliar dalam bentuk kendaraan bermotor bagi 2.000 karyawan PT Timah di Provinsi Bangka Belitung. Tujuannya tak lain untuk mempermudah operasional di PT Timah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie