KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek dikabarkan membengkak dari semula Rp 27 triliun menjadi Rp 31 triliun. Padahal, tambahan investasi proyek ini sebelumnya diperkirakan paling besar Rp 1,5 triliun, bukan Rp 4 triliun. Meski demikian, hal ini tidak menjadi sentimen negatif bagi PT Adhi Karya Tbk (ADHI), terutama dari sisi persediaan pendanaan. "Karena yang naik itu sisi sarananya, bukan infrastruktur," ungkap Direktur Keuangan ADHI Haris Gunawan kepada KONTAN, Selasa (21/11). Sebagaimana diketahui, membengkaknya investasi itu lantaran adanya perubahan pada teknologi sinyal kereta menjadi moving block. Ini adalah sistem di mana sinyal rel kereta diatur melalui komputerisasi.
Dana LRT membengkak, Adhi Karya tetap aman
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek dikabarkan membengkak dari semula Rp 27 triliun menjadi Rp 31 triliun. Padahal, tambahan investasi proyek ini sebelumnya diperkirakan paling besar Rp 1,5 triliun, bukan Rp 4 triliun. Meski demikian, hal ini tidak menjadi sentimen negatif bagi PT Adhi Karya Tbk (ADHI), terutama dari sisi persediaan pendanaan. "Karena yang naik itu sisi sarananya, bukan infrastruktur," ungkap Direktur Keuangan ADHI Haris Gunawan kepada KONTAN, Selasa (21/11). Sebagaimana diketahui, membengkaknya investasi itu lantaran adanya perubahan pada teknologi sinyal kereta menjadi moving block. Ini adalah sistem di mana sinyal rel kereta diatur melalui komputerisasi.