JAKARTA. Dana mahal alias deposito yang parkir di kantong-kantong PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk masih tebal. Walhasil, biaya dana membengkak dan pencapaian net interest margin/NIM pada kuartal ketiga tahun ini masih jauh dari target perseroan yang sebesar 6,5%. Berdasarkan keterangan resmi perseroan, sampai 30 September 2015, NIM yang dibukukan BJB berada pada level 6%. Persis seperti posisi kuartal sebelumnya. Namun, turun cukup signifikan dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini yang berkisar 6,8%. “Iya, memang, NIM masih sedikit dibawah target, karena kami masih memiliki cukup banyak dana mahal. Namun, kami sudah melakukan strategi untuk mengurangi biaya dana dengan menurunkan bunga simpanan dari 9,75% ke 8,75%, hanya saja belum kelihatannya hasilnya di kuartal ketiga ini,” imbuh Ahmad Irfan, Direktur Utama BJB, Kamis (29/10).
Dana mahal masih tebal, NIM BJB belum capai target
JAKARTA. Dana mahal alias deposito yang parkir di kantong-kantong PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk masih tebal. Walhasil, biaya dana membengkak dan pencapaian net interest margin/NIM pada kuartal ketiga tahun ini masih jauh dari target perseroan yang sebesar 6,5%. Berdasarkan keterangan resmi perseroan, sampai 30 September 2015, NIM yang dibukukan BJB berada pada level 6%. Persis seperti posisi kuartal sebelumnya. Namun, turun cukup signifikan dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini yang berkisar 6,8%. “Iya, memang, NIM masih sedikit dibawah target, karena kami masih memiliki cukup banyak dana mahal. Namun, kami sudah melakukan strategi untuk mengurangi biaya dana dengan menurunkan bunga simpanan dari 9,75% ke 8,75%, hanya saja belum kelihatannya hasilnya di kuartal ketiga ini,” imbuh Ahmad Irfan, Direktur Utama BJB, Kamis (29/10).