Dana murah Bank Mandiri hingga akhir 2019 capai 609,6 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketatnya persaingan dan likuiditas ditambah dengan kondisi makro ekonomi global yang belum membaik, PT Bank Mandiri Tbk berhasil memacu penguatan dana murah.

Sampai dengan akhir tahun 2019, pengumpulan dana murah perbankan pelat merah ini tercatat mencapai Rp 609,6 triliun. Pertumbuhan ini bertumpu pada penghimpunan tabungan sebesar Rp 338,6 triliun atau tumbuh 6,1% secara tahunan (yoy), dan giro yang mencapai sebesar Rp 200,5 triliun atau tumbuh 24,9% yoy.

Kontribusi Dana Pihak Ketiga (DPK) Perusahaan Anak juga terus membaik. Pada periode ini, kontribusi DPK perusahaan anak mencapai Rp 118 triliun atau tumbuh 16,4% yoy. Jika jumlah tersebut dikonsolidasikan, maka total Dana Pihak Ketiga Bank Mandiri beserta dengan anak usaha mencapai Rp 933,1 triliun, naik 11,0% dari akhir 2018.


Baca Juga: Berkat CKPN melandai, Bank Mandiri cetak laba bersih Rp 27,5 triliun tahun lalu

“Saat ini, permodalan dan likuiditas kami berada pada situasi yang sangat baik dengan rasio CAR bank only di 21,38% dan rasio RIM di 93,93%. Rasio yang sangat baik ini jelas akan meningkatkan optimisme kami untuk bisa menjaga sustainabilitas kinerja,” terang Royke.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan DPK, bank bersandi saham BMRI ini juga terus meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah yang diwujudkan melalui kemudahan bertransaksi lewat jaringan online dengan nilai transaksi e-channel selama triwulan IV 2019 (qtd) mencapai Rp 610 triliun tumbuh 10,0% yoy serta didukung 32,4 juta (qtd) registered e-channel user yang tumbuh 11,1% yoy.

Tercatat, Mandiri Online kini telah memiliki 3,23 juta aktif user. Saat ini Bank Mandiri bersinergi dengan beberapa BUMN telah memiliki aplikasi pembayaran berbasis mobile dan QR, LinkAja, yang diharapkan dapat menjadi national champion pembayaran digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari